7 Penyebab Anak Sering Bangun di Malam Hari

19 Mei 2023 14:43 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
7 Penyebab Anak Sering Bangun di Malam Hari. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
7 Penyebab Anak Sering Bangun di Malam Hari. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Tidur menjadi kebutuhan setiap orang di semua rentang usia. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Setiap rentang usia memiliki durasi tidur ideal masing-masing. Ya, Moms, dengan tidur, seseorang artinya tengah menyiapkan tubuh yang lebih bugar untuk menjalani hari-hari selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Namun, ada kalanya anak mengalami sulit tidur atau mudah terbangun pada malam hari. Kondisi ini mungkin membuat ibu khawatir mengingat kebutuhan tidur anak masih tinggi, yakni 11-14 jam per hari.
Kurang tidur dapat menimbulkan sejumlah efek negatif bagi bayi dan anak-anak. Mulai dari terus-menerus merasa lelah, mudah tersinggung, dan mengganggu tumbuh kembangnya. Selain itu, anak yang kurang tidur bisa membuat ibu kelelahan. Sedangkan di sisi lain ibu juga butuh waktu istirahat yang cukup agar tubuhnya bugar dan pasokan ASI lancar.
7 Penyebab Anak Sering Bangun di Malam Hari Foto: Shutterstock
Dikutip dari Mom Junction, ada beberapa alasan mengapa bayi mudah terbangun di malam hari. Dengan menyadari penyebab ini, Anda bisa melakukan hal untuk mencegah situasi tersebut kembali terjadi.

Berikut 7 hal yang membuat si kecil mudah bangun saat tidur malam:

1. Perkembangan Anak
ADVERTISEMENT
Bayi mengalami pertumbuhan yang sangat pesat mulai dari perubahan fisik, mental, dan sosial. Misalnya dari yang sebelumnya baru bisa merangkak, tak lama kemudian sudah mulai berdiri, berjalan, bahkan berlari kecil dan melempar benda-benda ke arah yang ditentukan
Perubahan yang luar biasa ini bisa menyebabkan regresi tidur. Regresi tidur adalah kondisi sementara di mana balita yang sebelumnya bisa tidur nyenyak tiba-tiba menolak tidur, terbangun di tengah malam, dan kesulitan untuk tidur.
2. Perubahan Rutinitas
Ketika balita mengalami perubahan dalam rutinitas, biasanya siklus tidur-bangun mereka mungkin berubah. Mulai dari penyapihan, toilet training, memiliki pengasuh baru, atau kedatangan anggota keluarga baru, adalah beberapa contoh yang dapat membawa perubahan dalam rutinitas mereka. Hal-hal itu bisa menjadi penyebab anak anda mudah bangun di malam hari.
ADVERTISEMENT
3. Tidur Siang Terlalu Lama
Balita harus tidur 11 hingga 14 jam sehari, termasuk dua kali tidur siang, masing-masing selama dua hingga tiga jam. Apabila balita tidur siang lebih lama, terutama menjelang malam, mereka mungkin tidak merasa mengantuk di malam hari dan sering terbangun.
Menjaga tidur siang dalam batas tertentu dan mengenalkan aktivitas fisik atau permainan yang tepat, memastikan balita cukup lelah untuk tidur nyenyak sepanjang malam .
4. Tumbuh Gigi
Tumbuh gigi menyebabkan pembengkakan dan nyeri pada gusi. Tentu saja itu membuatnya tidak nyaman dan membuatnya kesal dan rewel.
Ketidaknyamanan tersebut dapat mengganggu tidur balita pada siang dan malam hari. Jika balita Anda sedang tumbuh gigi, Anda dapat meredakan rasa sakit dan kegelisahannya dengan memijat gusinya dengan jari yang bersih. Atau minta bantuan tenaga medis.
ADVERTISEMENT
5. Ketakutan
Saat bayi tumbuh menjadi balita, mereka mengembangkan kesadaran yang lebih besar terhadap lingkungannya. Balita mungkin mengembangkan rasa takut akan kegelapan, takut sendirian, atau takut pada orang asing.
Situasi itu normal dan kebanyakan tidak menimbulkan masalah. Namun, pada beberapa balita, ketakutan ini dapat memicu tekanan dan kecemasan yang ekstrem, menyebabkan terbangun di malam hari.
6. Mimpi Buruk
Selain ketakutan, bayi dan balita juga bermimpi. Bahkan beberapa mimpi bisa menjadi tidak menyenangkan, menyebabkan gangguan tidur. Mimpi buruk bisa berkontribusi pada kebangkitan malam hari.
7. Kecemasan dan Kesehatan Anak
Kecemasan akan perpisahan adalah peristiwa normal dan sebagian besar memengaruhi anak-anak antara usia enam bulan dan tiga tahun. Hal ini menyebabkan balita sering terbangun di malam hari dan berperilaku rewel, lengket, dan rewel saat tidak melihat orang tuanya di sekitar.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya kecemasan, hidung tersumbat atau pilek, batuk, demam, dan gangguan pencernaan, seperti kolik, dapat menyebabkan gangguan tidur di malam hari. Dalam kasus yang jarang terjadi, balita mungkin mengalami gangguan tidur sebagai efek samping obat.