7 Permainan untuk Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis Anak

3 Februari 2025 21:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak bermain puzzle. Foto: NadyaEugene/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak bermain puzzle. Foto: NadyaEugene/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bermain bisa jadi salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis anak. Sebab, anak-anak secara tidak langsung sedang mengembangkan kemampuan berpikir kritis setiap kali dihadapkan dengan masalah. Ya, Moms, permainan yang mengharuskan anak-anak memecahkan masalah atau mencari petunjuk dapat membantu mereka belajar berpikir kritis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari United Nations International School of Hanoi (UNIS HANOI) menyebut berpikir kritis merupakan kemampuan untuk berpikir logis, rasional dan kreatif. Kemampuan berpikir kritis ini dapat membantu mereka dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan.
Lantas apa saja permainan tersebut? Berikut adalah daftar permainan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis anak usia 3-6 tahun yang bisa Anda coba:

Permainan yang Dapat Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis

1. Sortir dan Pencocokan
Dengan mengelompokkan mainan atau barang rumah tangga berdasarkan ciri khas seperti warna, ukuran, bentuk, atau tujuan, anak-anak belajar mengenali pola dan kategori. Aktivitas ini meningkatkan keterampilan observasi, kosakata, dan pemikiran komputasional mereka.
Seorang anak bermain menyusun balok kayu. Foto: Keisuke_N/Shutterstock
2. Permainan Teka-teki
Teka-teki merupakan alat praktis untuk perkembangan otak, menantang anak untuk berpikir kritis, mengenali pola, dan menumbuhkan kesadaran spasial. Permainan ini juga mengasah keterampilan memecahkan masalah dan kesabaran si kecil. Anda dapat mengenalkan permainan potongan kayu maupun puzzle jigsaw ke anak.
ADVERTISEMENT
3. Pencocokan Memori
Permainan memori adalah permainan berpikir kritis untuk anak-anak. Ini merupakan cara yang sangat baik untuk meningkatkan kemampuan mengingat anak. Melalui aktivitas yang mengharuskan mereka mencocokkan kartu yang sama, anak-anak bisa melatih konsentrasi dan mempertajam kemampuan mengingat mereka.
4. Kubus Cerita
Seorang anak bermain menyusun balok kayu. Foto: Karen H. Ilagan/Shutterstock
Bayangkan satu set dadu, yang setiap sisinya memiliki gambar atau kata yang berbeda. Saat dilempar, dadu-dadu ini mendorong anak-anak untuk membuat cerita yang unik. Hal ini mendorong mereka untuk berpikir cepat, mengembangkan imajinasi, dan membuat narasi yang unik.
5. Eksplorasi Alam
Orang tua juga bisa mengajak anak-anak berjalan-jalan, baik di taman yang ramai atau hutan yang tenang. Hal itu dapat membuat anak mengamati dan mempertanyakan seluk-beluk dunia di sekitar mereka. Anak-anak akan belajar tentang berbagai spesies, perubahan musim, dan dasar-dasar ekosistem di bumi.
ADVERTISEMENT
6. Seni Kreatif
anak melukis dengan kuas Foto: Shutterstock
Menggambar, melukis atau membuat kerajinan memungkinkan anak-anak mengekspresikan perasaan, pikiran dan pengamatan mereka secara visual. Selain pengembangan keterampilan motorik. Ini juga membantu anak mengembangkan ide dan imajinasi serta logika.
7. Membangun dengan Balok
Bermain balok, baik balok kayu maupun balok magnet, menawarkan cara sederhana ke anak untuk memahami hubungan benda dan keseimbangan struktural. Saat mereka menumpuk, mengatur, dan membangun, tanpa disadari anak-anak mempelajari dasar-dasar desain, dan arsitektur, Moms.