news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

8 Cara Ajarkan Anak untuk Bersyukur

5 Mei 2018 20:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu dan anak. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Orang tua mana yang tidak ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, sehat dan bahagia? Anda termasuk yang ingin punya anak seperti itu kan, Moms? Bila menjawab ya, maka Anda perlu mengajarkan anak untuk bersyukur sejak dini.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa rasa syukur merupakan salah satu faktor yang menentukan kesehatan seseorang. Sikap syukur yang tulus akan menciptakan perasaan positif yang dapat memberi efek baik pada kesehatan mental dan fisik dalam jangka panjang.
Tidak hanya itu perasaan positif yang muncul dari rasa bersyukur juga akan membantu mengubah suasana hati, mengusir stres hingga menurunkan tingkat depresi. Karenanya, orang yang pandai dan terampil bersyukur secara umum diketahui lebih bahagia.
Lantas bagaimana mengajarkan anak untuk bersyukur? Apa yang harus ditanamkan pada anak untuk menumbuhkan sikap dan kebiasaan baik ini? Coba delapan cara berikut ini:
a. Bersyukur adalah perbuatan baik
Ilustrasi ibu hamil dan anaknya. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu hamil dan anaknya. (Foto: Thinkstock)
Pertama-tama, berikanlah pengertian pada anak bahwa bersyukur adalah perbuatan baik dan perlu diterapkan setiap waktu. Anda juga bisa mengenalkan ini sejak si kecil masih di dalam kandungan, saat momen mengajak ia mengobrol.
ADVERTISEMENT
Sampaikan juga, betapa Anda begitu sangat bersyukur karena kehadiran anak dan keluarga yang selalu mewarnai hari-hari Anda.
b. Bersyukur atas apa yang membuat kita bahagia
com-Selalu bersyukur (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Selalu bersyukur (Foto: Thinkstock)
Ucapkanlah rasa syukur, karena orang lain atau ada sesuatu yang sudah berjalan sebagaimana mestinya sehingga membuat Anda bahagia.
Bila perlu, tulis dan buatlah daftar hal-hal yang telah membuat bahagia. Ini berguna untuk mengatasi hari yang menyedihkan atau saat down, sehingga Anda jadi tidak terlalu sedih lagi.
Untuk anak, misalnya Anda bisa membantunya mengingat-ingat hal yang membuatnya bahagia seperti sudah lancar mengendarai sepeda roda dua, jadi juara kelas, dan sebagainya.
c. Membiasakan untuk mengucapkan terima kasih
Ilustrasi murid dan guru. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi murid dan guru. (Foto: Thinkstock)
Ajarkan anak untuk tidak lupa mengucap terima kasih kepada siapapun yang telah menolong atau berjasa padanya. Dengan demikian ia pun belajar saling menghargai sesama.
ADVERTISEMENT
Ajarkan pula dua kalimat sakti selain 'terima kasih', saat berhadapan dengan orang lain. Di antaranya: 'tolong' saat meminta bantuan dan 'maaf' ketika baru saja melakukan hal yang mungkin kurang berkenan di hati orang lain atau tidak sengaja.
d. Membantu orang lain
Ketika Anda mengajarkan anak untuk jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada orang lain, katakanlah hal itu mampu membuat orang lain merasa bahagia dan bersyukur juga.
Bekal Sekolah Anak. (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bekal Sekolah Anak. (Foto: Shutterstock)
Tunjukkan pada anak, seperti apa rasanya. Beri tahu anak, adalah penting memiliki sikap tolong-menolong terhadap orang lain. Misalnya, meminjamkan pensil kepada teman, berbagi makanan, dan sebagainya. Saat teman mengucap terima kasih, anak akan merasa bahagia dan lebih bermakna.
e. Bersyukur tidak hanya saat senang saja
ADVERTISEMENT
Hal yang perlu selalu diingat yaitu hidup itu sepaket, bahagia dan sedih. Tapi satu yang pasti adalah jangan lupa untuk tetap bersyukur, meskipun pada hal yang kurang menyenangkan sekalipun.
com-Anak Sedih (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Anak Sedih (Foto: Thinkstock)
Beri tahu anak, ada hal-hal yang bisa saja terjadi di luar kendali kita, salah satunya adalah kejadian yang tidak menyenangkan. Tapi, akan selalu ada hikmah atas kejadian itu. Misal, walaupun hujan terus menerus mengakibatkan si kecil tak bisa main di luar, tapi beri tahu anak kalau hujan bisa menyuburkan bumi.
f. Menyelipkan dalam doa malam
Saat menjelang tidur tiba, jangan lupa untuk mengucap syukur kepada Tuhan, atas apa yang boleh terjadi sepanjang hari ini. Baik kejadian yang membuat bahagia, maupun kejadian yang tidak menyenangkan sekalipun.
Ilustrasi berdoa (Foto: Shutter Stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa (Foto: Shutter Stock)
Jangan lupa untuk mengajarkan anak pula, agar menyerahkan segala urusannya yang belum usai, sudah berlalu, maupun urusan yang akan datang kepada Tuhan sebelum tidur. Misalnya, karena baru menghadapi ujian siang tadi, maupun akan menghadapi kompetisi olah raga esok hari. Apapun yang terjadi, yang terlebih penting di atas segalanya adalah rasa syukur.
ADVERTISEMENT
g. Dimulai dari diri Anda
Ilustrasi pasangan bahagia (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bahagia (Foto: Thinkstock)
Praktikkanlah cara-cara di atas, Moms. Itulah cara yang baik dalam memberikan contoh pada anak bagaimana caranya bersyukur. Si kecil yang melihat perilaku orang tuanya, maka tidak sulit baginya untuk meniru dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Begitupun sebaliknya, saat Anda lebih sering mengeluh daripada bersyukur, Moms.
h. Tidak selalu memberikan apa yang anak inginkan
Anda tak harus selalu memberikan sesuatu yang anak inginkan. Ajarilah si kecil mengenal konsep 'butuh' dan hanya sekadar 'ingin'. Misalnya, ketika anak menginginkan sepatu baru karena gambarnya yang lucu, padahal sepatu di rumah masih ada dan bagus. Beri tahu anak, ia semestinya tetap bisa bersyukur karena masih memiliki sepatu yang bagus dan layak dipakai. Katakan padanya, bahwa ia tidak benar-benar membutuhkannya. Sebab, tanpa sepatu baru, anak tetap bisa beraktivitas seperti biasa. Lain halnya bila menyangkut kebutuhan pokok, yakni pangan, sandang, dan papan.
ADVERTISEMENT