8 Hormon yang Terkandung dalam ASI dan Manfaatnya

14 Januari 2020 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ASI. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ASI. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Karena selain cocok bagi sistem pencernaan si kecil yang masih berkembang, ASI mengandung banyak hormon dari tubuh Anda, Moms.
ADVERTISEMENT
Uniknya, mengutip dari Very Well Family, jumlah dari aneka hormon di ASI tidak selalu sama. Seiring berjalannya waktu, hormon dapat berkurang atau justru bertambah. Ada hormon apa saja? Berikut ulasannya:
Ilustrasi ASI. Foto: Unsplash
1. Prolaktin
Prolaktin adalah hormon yang berfungsi dalam memproduksi ASI. Kolostrum, yakni ASI yang keluar untuk pertama kalinya, memiliki jumlah prolaktin tinggi. Namun setelah beberapa hari, jumlah prolaktin akan turun dengan cepat, menyesuaikan dengan kadar prolaktin dalam darah Anda.
2. Hormon Tiroid
Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid, yang berfungsi mengontrol tubuh dalam memecah makanan serta mengubahnya jadi energi. Lalu kadar tiroksin dalam kolostrum yang keluar pada minggu pertama menyusui, membantu usus bayi yang baru lahir berkembang.
Selain itu, sejumlah hormon triiodothyronine (T3) dan hormon perangsang tiroid (TSH) yang juga ada dalam ASI dipercaya bisa melindungi bayi baru lahir dari kemungkinan hipotiroidisme.
Ilustrasi ASI perah. Foto: Shutter stock
3. Epidermal Growth Factor (EGF)
ADVERTISEMENT
EGF adalah faktor pertumbuhan utama yang merangsang pertumbuhan sel. Salah satu fungsinya adalah untuk mengembangkan dan pematangan saluran pencernaan bayi yang baru lahir. Hormon ini banyak terkandung dalam kolostrum, Moms.
Meski begitu, EGF ini akan turun dengan cepat selama beberapa hari setelah menyusui. Tetapi, jika ibu melahirkan bayi prematur yang sangat dini antara 23 dan 27 minggu, ia memiliki tingkat EGF yang jauh lebih tinggi dalam ASI-nya pada bulan pertama setelah melahirkan.
4. Beta-Endorfin
Hormon beta-endorfin yang terkandung dalam ASI bermanfaat sebagai obat penghilang rasa sakit alami untuk bayi. Hormon ini dipercaya dapat membantu bayi yang baru lahir mengatasi stres saat lahir dan menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim. Kadar hormon beta-endorfin yang tinggi biasanya ditemukan pada ibu yang melahirkan normal, bayi prematur, dan ibu yang kelahirannya tidak dibantu dengan epidural.
Ilustrasi ASI Perah Foto: thinkstock
5. Relaxin
ADVERTISEMENT
Relaxin adalah salah satu hormon yang dimiliki oleh setiap wanita. Hormon ini berfungsi untuk melemaskan atau mengendurkan otot, persendian, dan tendon. Ketika melahirkan, relaxin membantu tubuh untuk melunakkan leher rahim dan melonggarkan panggul untuk persiapan persalinan. Pada ASI, relaxin dipercaya bisa membantu pertumbuhan perut dan usus bayi.
6. Erythropoietin (EPO)
Produksi sel darah merah dalam tubuh disebut erythropoiesis. Erythropoietin adalah hormon yang diproduksi oleh ginjal untuk mengatur tubuh membuat lebih banyak sel merah. Hormon ini pun juga terkandung dalam ASI Anda, Moms. Dan berfungsi untuk merangsang produksi sel darah merah pada bayi baru lahir.
Ibu menyusui sambil memompa ASI Foto: Shutterstock
7. Kortisol
Kandungan kortisol yang terkandung dalam kolostrum cukup tinggi, tapi kadarnya akan menurun dengan cepat selama Anda menyusui terus menerus. Jumlah kortisol dalam ASI dapat mempengaruhi jumlah sekresi imunoglobulin A (sIgA). IgA adalah antibodi penting yang melindungi bayi dari penyakit.
ADVERTISEMENT
8. Leptin
Leptin dibuat oleh jaringan lemak tubuh. Hormon tersebut mengontrol nafsu makan, berat badan, dan berapa banyak energi yang digunakan tubuh. Leptin dalam ASI dapat membantu mengontrol berat bayi. Jadi, leptin dapat membantu mencegah obesitas pada bayi yang disusui.
Selain kedelapan hormon tersebut, masih ada lagi hormon yang terkandung dalam ASI, Moms. Seperti gonadotropin-releasing hormone (GnRH), insulin, progesteron, estrogen, androgen, gastrin, adiponektin, resistin, dan ghrelin.