8 Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme

27 Juni 2022 18:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
10
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilsutrasi anak dengan autisme.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Gangguan spektrum autisme adalah salah satu jenis gangguan perkembangan yang bisa dialami anak. Umumnya, anak dengan autisme mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, interaksi sosial, dan cenderung berperilaku agresif dan berulang.
ADVERTISEMENT
Biasanya, gejala autisme pada anak sudah bisa diketahui saat usia 6 bulan hingga sebelum 3 tahun. Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan atau perawatan khusus untuk mengatasi gangguan autisme pada anak.
Kendati demikian, para ahli percaya bahwa intervensi dan diagnosis dini dapat membantu orang tua untuk mendorong tumbuh kembang anak.
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
Nah Moms, untuk melakukannya, Anda perlu bantuan seorang profesional atau terapis yang terlatih untuk menangani gangguan autisme pada anak. Sebab, setiap anak dengan gangguan autisme akan memiliki diagnosis dan intervensi berbeda, tergantung tingkat keparahan dan respons si kecil.
Dikutip dari Mom Junction, berikut beberapa jenis terapi yang dipercaya efektif untuk meningkatkan tumbuh kembang anak dengan gangguan autisme.

Macam-macam Jenis Terapi untuk Anak dengan Autisme

1. Terapi bermain
ADVERTISEMENT
Terapi bermain adalah salah satu cara untuk meningkatkan komunikasi anak, dan kegiatannya dipusatkan untuk meningkatkan keterampilan mendengarkan dan motorik mereka agar aktif di lingkungan sosial dan saat berorganisasi.
Terapi ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu direktif dan non-direktif. Terapi direktif umumnya melibatkan orang tua atau terapis khusus untuk terus terlibat dengan anak, serta memberikan saran dan bimbingan untuk orang tua.
Ilsutrasi anak dengan autisme. Foto: Shutterstock
2. Terapi wicara
Gangguan bicara dan perkembangan bahasa merupakan salah satu keterbatasan yang dialami anak dengan autisme. Oleh karena itu, mereka disarankan menjalani terapi wicara untuk meningkatkan kemampuan bahasa, berbicara, hingga komunikasi verbal dan non-verbal.
Terapi wicara pada anak dengan autisme biasanya terdiri dari beberapa materi, yaitu belajar mengidentifikasi nama orang dan benda dengan benar, belajar menggunakan kata-kata dengan cara yang lebih baik untuk membentuk sebuah kalimat, belajar mengekspresikan perasaan dan rasa khawatir dengan mimik wajah, belajar berkomunikasi dengan bahasa isyarat dan gambar, hingga melatih kekuatan otot mulut, rahang, dan leher.
ADVERTISEMENT
3. Terapi obat
Meski belum ada obat yang bisa mengatasi gangguan autisme, namun ada beberapa obat yang bisa digunakan untuk mengurangi gejala dan bantu mengelola kondisi secara efektif seperti menghindari gejala kecemasan dan depresi, hingga mengurangi gejala hiperaktif pada anak.
Anak minum obat. Foto: Shutterstock
4. Terapi nutrisi
Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan terapi nutrisi berpengaruh pada anak dengan autisme, tetapi jenis terapi ini telah terbukti bermanfaat pada beberapa anak dengan autisme. Selain itu, beberapa diet khusus, seperti diet bebas kasein dan bebas gluten dapat mengurangi gejala autisme pada anak.
5. Terapi lantai
Terapi lantai merupakan jenis terapi terapeutik yang berfokus pada perkembangan emosional dan memelajari reaksi sensorik anak terhadap pemandangan, suara, dan bau. Dalam terapi ini, orang tua atau terapis perlu bermain dengan anak di lantai, seperti main mobil-mobilan atau masak-masakan. Meski terkesan aneh, tetapi 47 persen anak dengan autisme mengalami perkembangan pertumbuhan setelah menjalani terapi ini.
ADVERTISEMENT
6. Terapi okupasi
Terapi okupasi adalah metode yang berfungsi untuk meningkatkan keterampilan hidup, motorik, dan kognitif anak dengan autisme. Terapi ini mencakup berbagai kegiatan dan sesi untuk mendorong anak menjadi lebih mandiri. Misalnya, belajar makan sendiri, merawat diri, bermain, berinteraksi dengan alam, mewarnai, menulis, membuat kerajinan tangan, dan merespons berbagai sensorik seperti cahaya, suara, dan sentuhan.
Ilustrasi anak bermain drum. Foto: MIA Studio/Shutterstock
7. Terapi musik
Terapi musik termasuk salah satu terapi klinis yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keterampilan sosial dan komunikasi anak dengan autisme. Pada dasarnya, terapi ini menggunakan aktivitas musik seperti menyanyi, menulis lirik lagu, memainkan instrumen, dan mendengarkan musik. Terapi ini pun dilakukan secara bertahap, dan menyesuaikan kebutuhan anak. Terapi musik dipercaya dapat bantu meningkatkan relaksasi, pembelajaran, kepercayaan diri, dan cara berekspresi dengan cara yang sesuai.
ADVERTISEMENT
8. Analisis perilaku terapan
Analisis perilaku terapan adalah pendekatan terapeutik untuk meningkatkan keterampilan sosial, komunikasi, dan pembelajaran. Para ahli percaya bahwa terapi ini sangat ideal untuk anak-anak dengan gangguan autisme dan sejenisnya. Aktivitas ini berfokus pada pemahaman dan modifikasi perilaku anak, peningkatan keterampilan bahasa dan sosial, serta meningkatkan keterampilan memori anak.