8 Kondisi yang Umum Ditemui pada Bayi Bila Lahir di Usia Kehamilan 31 Minggu

15 November 2021 10:04 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Umum Bayi Prematur yang Lahir di Usia Kehamilan 31 Minggu Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Umum Bayi Prematur yang Lahir di Usia Kehamilan 31 Minggu Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahukah Anda, Indonesia merupakan negara kelima tertinggi di dunia dengan jumlah kelahiran bayi prematur sekitar 675.700 per tahun. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kelahiran prematur akan menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi sebab sistem organ tubuhnya belum matang atau imatur.
Sementara mengutip WHO, ada subkategori kelahiran prematur, berdasarkan usia kehamilan, yaitu:
- extreme preterm/sangat sangat prematur (lahir pada usia kehamilan kurang dari 28 minggu)
- very preterm/sangat prematur (lahir pada usia kehamilan 28 hingga 32 minggu)
- moderate to late preterm/sedang hingga akhir prematur (lahir pada 32-37 minggu kehamilan)
Kondisi maupun masalah kesehatan yang umumnya dialami bayi pada setiap subkategori ini berbeda-beda.
Kali ini, kumparanMOM merangkum beberapa kondisi yang umum ditemui pada bayi yang lahir di usia 31 minggu.

Seperti Kondisi Umum Bayi Prematur yang Lahir di Usia Kehamilan 31 Minggu?

Kondisi Umum Bayi Prematur yang Lahir di Usia Kehamilan 31 Minggu. Foto: Shutter Stock
1. Masalah Pernapasan
ADVERTISEMENT
Bayi mungkin memiliki kesulitan bernapas, karena berisiko mengalami gangguan paru-paru yang disebut displasia bronkopulmoner, dan jeda pernapasan yang disebut apnea.
2. Masalah jantung
Bayi yang sangat prematur dapat mengalami masalah jantung. Masalah jantung ini umumnya dapat sembuh sendiri, namun jika tidak diobati, dapat menyebabkan murmur jantung, gagal jantung, dan komplikasi lainnya.
3. Masalah gastrointestinal
Mengutip Flo, sistem pencernaan bayi prematur yang belum matang, belum dirancang untuk mencerna ASI. Sehingga menyebabkan komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa saat bayi menyusui.
ilustrasi bayi Prematur Foto: Shutterstocks
4. Masalah otak
Bayi prematur berisiko mengalami pendarahan otak atau hemorrhaging. Medlineplus melansir, hal ini dikarenakan pembuluh darah di otak bayi prematur belum berkembang sempurna. Akibatnya, bayi jadi sangat rapuh.
5. Masalah kontrol suhu
ADVERTISEMENT
Bayi prematur seringkali tidak memiliki cukup lemak tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal. Sehingga, bayi berisiko mengalami hipotermia yang dapat menyebabkan masalah pernapasan dan kadar gula darah rendah. Untuk mengatasi hal ini, bayi prematur sering dirawat di dalam inkubator sampai dapat mempertahankan suhu tubuhnya sendiri.
Bayi prematur. Foto: Shutter Stock
6. Penyakit kuning dan anemia
Bayi prematur berisiko mengalami masalah darah seperti penyakit kuning. Penyakit kuning terjadi ketika bilirubin terlalu banyak dalam darah, yang menyebabkan kulit bayi dan bagian putih matanya menjadi kekuningan. Anemia juga dapat berkembang ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah.
7. Masalah sistem kekebalan
Bayi prematur memiliki risiko tinggi terkena infeksi karena sistem kekebalannya belum sepenuhnya berkembang.
8. Masalah metabolisme
ADVERTISEMENT
Beberapa bayi prematur mengalami hipoglikemia, yakni kadar gula darah rendah, karena bayi memiliki simpanan glukosa yang kecil.