8 Tanda Orang Tua Terlalu Keras pada Anak

3 Juni 2022 17:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu memarahi anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu memarahi anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ada empat jenis gaya pengasuhan yang umumnya diterapkan orang tua ke anak. Ya Moms, ada gaya pengasuhan otoriter, pengasuhan otoritatif, pengasuhan permisif, dan pengasuhan tak terlibat. Namun, gaya pengasuhan otoritatif atau yang terkenal responsif dengan kebutuhan anak, dianggap yang paling ideal.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan gaya pengasuhan otoritatif, gaya pengasuhan otoriter justru terkenal sangat keras pada anak. Dalam gaya pengasuhan ini, orang tua cenderung keras dan menuntut anak untuk selalu patuh pada aturan orang tua tanpa terkecuali.
Ya Moms, terlalu keras pada anak bisa menimbulkan dampak negatif. Dikutip dari VeryWell Family, berikut 8 tanda orang tua terlalu keras pada anak.

Tanda-tanda Orang Tua Terlalu Keras pada Anak

Ilustrasi ayah marah pada anak Foto: Shutterstock
1. Memiliki Kebijakan Tanpa Toleransi
Orang tua yang terlalu keras pada anak cenderung membuat aturan yang ketat tanpa toleransi dan mempertimbangkan pendapat anak. Meskipun penting untuk memiliki aturan yang jelas, perlu dipahami bahwa aturan tersebut mungkin juga perlu memperhatikan kondisi dan perubahan perilaku anak.
2. Anak Sering Berbohong
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak negatif dari gaya pengasuhan yang terlalu keras adalah anak jadi sering berbohong. Pasalnya, anak akan terbiasa melindungi dirinya untuk menghindari hukuman dari orang tua meskipun caranya harus dengan berbohong. Kebiasaan ini dikhawatirkan akan terus terbawa sampai ia dewasa nanti.
3. Anak Jadi Punya Banyak Batasan
Ilustrasi anak murung. Foto: Shutterstock
Aturan dari orang tua yang terlalu keras cenderung membatasi anak dari banyak hal, misalnya tidak boleh berteman dengan anak tertentu atau dilarang mengikuti kegiatan tertentu. Hal itu biasanya dipengaruhi oleh ekspektasi orang tua yang terlalu tinggi.
4. Orang Tua Kurang Sabar
Anak-anak, terutama yang lebih kecil, mungkin suka menjahili orang tua dengan maksud bercanda. Jika Anda kurang sabar dalam menghadapi hal tersebut, bisa jadi Anda termasuk orang tua yang terlalu keras pada anak.
ADVERTISEMENT
5. Anak Tidak Terbiasa dengan Perilaku Kurang Disiplin dari Orang Lain
Ilustrasi anak marah. Foto: Shutter Stock
Karena selalu dituntut untuk disiplin oleh orang tuanya, anak jadi tidak terbiasa dengan perilaku kurang disiplin dari orang lain. Anak mungkin akan berekspektasi bahwa semua orang harus disiplin sama seperti dirinya.
6. Orang Tua Membuat Aturan Terlalu Banyak
Selain ketat, aturan dari orang tua yang keras juga cenderung lebih banyak dibanding orang tua dengan gaya pengasuhan yang lain. Kenyataannya, anak mungkin tidak sanggup mengikuti semua aturan tersebut karena menghambat kehidupannya. Apalagi, jika tidak diberi kesempatan untuk berdiskusi.
7. Waktu Bermain Anak Berkurang
Ilustrasi anak sedih karena jam mainnya berkurang. Foto: Shutterstock
Banyaknya aturan yang dibuat orang tua secara tidak langsung dapat mengurangi waktu bermain anak. Padahal, aktivitas bermain tidak hanya menjadi hiburan bagi anak, tetapi juga baik untuk menstimulasi tumbuh kembangnya.
ADVERTISEMENT
8. Orang Tua Tidak Memberikan Pilihan pada Anak
Dalam membuat keputusan, orang tua yang keras biasanya tidak melibatkan anak sama sekali. Mereka juga cenderung tidak memberikan pilihan, terlalu mengarahkan, dan sering mengomel bahkan mengancam anak jika ia tidak mematuhi aturan tersebut.
Selain itu, orang tua yang keras juga melarang anak melakukan sesuatu dengan caranya sendiri dan kurang mengapresiasi usaha anak.