Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ada Adegan LGBT di Film Doctor Strange 2, Bagaimana Bila Ditonton Anak?
12 Mei 2022 20:00 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Sejak tayang di Indonesia Kamis (5/5), film Doctor Strange in the Multiverse of Madness atau Doctor Strange 2 atau ramai ditonton di bioskop tanah air. Secara garis besar, di film ini, Doctor Strange (Benedict Cumberbatch) mencoba mencari tahu siapa yang mengejar America Chavez (Xochitl Gomez), seorang gadis dengan kemampuan untuk melintasi multiverse.
ADVERTISEMENT
Untuk memecahkan masalah tersebut, Strange memutuskan meminta bantuan kepada penyihir yang paling kuat yang ia kenal, Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen). Namun ternyata, Wanda alias Scarlett Witch memiliki rencananya sendiri untuk America yang menempatkan semuanya dalam bahaya.
Meski sudah ditunggu-tunggu oleh penggemar film Marvel Cinematic Universe, film Doctor Strange ini sempat jadi perbincangan karena menampilkan karakter LGBT selama beberapa detik. Bahkan, di Arab Saudi, film Doctor Strange in the Multiverse of Madness, dilarang tayang karena pihak Disney yang membawahi Marvel Studios, menolak permintaan otoritas Arab Saudi untuk melakukan sensor di adegan tersebut.
Ya Moms, adegan yang menampilkan karakter LGBT melibatkan tokoh America Chavez dalam sebuah flashback ketika dirinya berusia 6 tahun. Adegan berdurasi 12 detik itu menceritakan Chavez sedang berada di kampung halamannya bersama orang tuanya. Chavez trauma karena kekuatannya yang tak bisa ia kontrol, membuat orang tuanya terlempar ke dimensi lain. Yang jadi kontroversi, kedua orang tua Chavez digambarkan berjenis kelamin perempuan.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana bila adegan yang menampilkan karakter LGBT itu ditonton anak?
Film Doctor Strange 2 untuk Anak Usia 13+
Moms, sebelumnya perlu dipahami dulu bahwa film Doctor Strange in the Multiverse of Madness ini mendapat rating usia PG-13. Artinya film ini ditujukan untuk anak-anak usia 13 tahun ke atas dengan pengawasan orang tua.
Meski begitu, faktanya, saat tim kumparanMOM menonton film ini di bioskop daerah Cibubur, Selasa (10/5), banyak orang tua yang membawa anak-anak di bawah 13 tahun menonton film tersebut.
Padahal, menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, setelah menonton film tersebut, ia sepakat bahwa film Doctor Strange memang tidak untuk ditonton anak-anak di bawah usia 13 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kenapa di-rating seperti itu, karena kan ada dangerous behavior-nya seperti apa, bahasa-bahasa diskriminatifnya seperti apa, language-nya, nudity-nya bagaimana. Aku setuju Doctor Strange itu 13+ ya. Harusnya tidak ditonton oleh anak di bawah usia itu," kata psikolog yang akrab disapa Nina itu saat dihubungi kumparanMOM, Rabu (11/5).
Menurut Nina, bila anak menonton film yang tidak sesuai usia, kemungkinan dia punya pemahaman yang salah tentang hal-hal yang terjadi di film itu. Bahkan bila orang tua berusaha untuk mengajak diskusi, hal ini pun bisa jadi lebih rumit karena daya tangkap anak belum memadai.
"Contohnya, di film itu ada penggambaran, dia (Doctor Strange) nembak pakai tangan ada sinarnya gitu, nah usia 13+ udah paham kalau itu adegan pertengkaran tertentu. Tapi kalau anak usia sekolah 6-12 tahun misalnya, bisa jadi yang dia pikirkan adalah: 'Kok itu benar-benar menakutkan'. 'Orang boleh menembak orang lain, kok kayaknya aneh banget, bisa mengeluarkan sinar dan sebagainya'," ujar psikolog yang praktik di Klinik Terpadu Universitas Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan adegan karakter LGBT yang ada di film tersebut? Apakah aman ditonton anak?
Kata Psikolog soal Adegan LGBT di Film Doctor Strange 2
Menurut Nina, sesuai dengan rating usia PG-13 di film Doctor Strange 2, adegan yang menampilkan karakter LGBT di film tersebut aman ditonton anak-anak usia 13 tahun ke atas.
"Kalau usia 13-an itu kan udah bisa diajak diskusi dan sebenarnya adegan itu kan bukan adegan ketelanjangan atau adegan seks gitu kan. Tidak horor dan tidak sepenuhnya violence juga. Jadi memang kalau untuk anak usia 13, adegan itu oke. Tentunya dengan catatan, ya kalau untuk usia 13-an itu memang perlu ada diskusi dengan orang tua," jelas Nina.
ADVERTISEMENT
Untuk anak usia itu, Nina menjelaskan, orang tua bisa berdiskusi saat adegan America yang menyebut orang tuanya dengan 'My Moms'
"'Apa yang kamu pikirkan ketika America ini ngomong My Moms?' Di situ anak mungkin bingung 'Kok, ibunya banyak?'," katanya.
"Kita bisa misal menjawab tentang orientasi seks itu. Tapi selain itu, kita juga bisa jawab, kalau ada nih di budaya kita di kampung-kampung tertentu, itu laki-lakinya pergi keluar daerah, jadi perempuannya bersama-sama menjaga anak mereka. Sehingga mungkin saja disebutnya kedua ibu, padahal itu maksudnya ibu-ibu yang ada di kampung mereka," tambahnya.
Namun, bagaimana bila anak di bawah usia 13 tahun menonton adegan tersebut dan bertanya pada orang tua?
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya penjelasan tadi cukup mudah dipahami ya. Jadi itu bisa menetralisir kondisi. Bukan berarti kita membohongi anak, tapi kita menyampaikan hal netral saja dan kebetulan di budaya kita ada lho yang memang laki-lakinya keluar daerah," ucap Nina.
Ya Moms, Nina menegaskan agar orang tua bisa bijak saat mengajak anak nonton film di bioskop. Pilihlah film yang sesuai usia anak agar tidak membingungkan si kecil.
Bila orang tua tetap mengajak anak menonton film yang tidak sesuai dengan usianya, artinya orang tua harus sudah siap dan mampu menjelaskan hal-hal atau adegan yang membingungkan bagi anak.