Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
Ibu menyusui mungkin tidak kaget lagi jika kondisi ASI kerap berubah-ubah. ASI bisa tampak encer atau kental dengan warna yang berbeda. Kadang ASI berwarna putih, kekuningan, kebiruan, hingga kehijauan.
ADVERTISEMENT
Ini merupakan kondisi ASI yang cukup normal dan tidak perlu dikhawatirkan, Moms. Begitu pula jika ASI mendadak memiliki bercak darah hingga menimbulkan warna merah muda. Menurut, La Leche League International, ASI yang mengandung darah umumnya aman bagi bayi.
Tapi, kondisi ini mungkin cukup menjadi kekhawatiran bagi beberapa ibu. Apalagi, jika ibu terbilang sering menemukan darah di dalam ASI, baik saat menyusui langsung atau memompa. Lantas, perlukah ibu ke dokter?
Kapan Ibu Perlu ke Dokter saat ASI Berdarah?
Kemunculan bercak darah di dalam ASI umumnya tidak perlu menjadi kekhawatiran. Pendarahan di dalam ASI biasanya akan berhenti dengan sendirinya dalam beberapa hari tanpa perawatan tertentu.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh luka pada puting ibu, pembengkakan pembuluh darah, hingga penggunaan pompa ASI yang tidak tepat. Oleh karenanya, ASI berdarah sering kali tidak membahayakan bayi.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, tetap ada beberapa hal yang perlu Anda waspadai, Moms. Mengutip Mom Junction, ibu menyusui perlu segera menemui dokter atau konsultan laktasi bila pendarahan ASI tidak kunjung berhenti hingga lebih dari satu minggu.
Hal ini juga perlu menjadi perhatian bila ibu mengalami gejala lain seperti, nyeri payudara, munculnya benjolan pada payudara, keluarnya cairan seperti nanah dari puting, dan juga demam tinggi. Gejala tersebut bisa mengindikasikan masalah medis pada ibu termasuk mastitis.
Mastitis atau peradangan pada payudara, dapat menyebabkan kebocoran darah yang kemudian bercampur dengan ASI. Mastitis juga bisa menjadi tanda infeksi, terutama jika payudara menjadi bengkak, kemerahan dan terasa hangat saat disentuh.
ASI juga bisa berubah menjadi merah muda bila ibu terinfeksi bakteri serratia marcescens. Infeksi ini termasuk jarang terjadi, namun jika sampai mengalaminya, kemungkinan bayi akan memuntahkan ASI setelah menyusu karena bakteri bisa mengiritasi sistem pencernaan si kecil.
ADVERTISEMENT
Melihat beberapa kemungkinan kondisi yang bisa dialami, tidak ada salahnya untuk segera ke dokter apabila Anda terlalu khawatir soal kemunculan darah di dalam ASI. Menemui ahli kesehatan lebih cepat juga bisa menjadi langkah pencegah yang baik, Moms.