ADHD Bisa Terjadi pada Bayi, Ini Penyebab dan Gejalanya

18 Februari 2023 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi dengan ADHD. Foto: sutlafk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi dengan ADHD. Foto: sutlafk/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Attention Deficit-Hyperactive Disorder (ADHD) atau gangguan defisit perhatian dan hiperaktif merupakan salah satu masalah kesehatan yang umumnya terjadi pada anak-anak. Kondisi ini ditandai dengan perilaku hiperaktif, impulsif, dan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan memperhatikan.
ADVERTISEMENT
Menurut Academy of American Pediatics (AAP), ADHD cenderung lebih sulit didiagnosis pada anak di bawah usia 4 tahun. Namun, bukan tidak mungkin ADHD bisa terjadi pada bayi, Moms. Mengutip Verywell Mind, sebuah penelitian yang diterbikan oleh European Child and Adolescent Psychiatry pada tahun 2019 menemukan bahwa tanda-tanda ADHD dapat terlihat sejak masa bayi.
Lantas, seperti apa penyebab dan gejala ADHD pada bayi? Simak penjelasannya berikut ini, Moms.

Penyebab ADHD pada Bayi

Ilustrasi bayi dengan ADHD. Foto: Shutterstock
1. Faktor Genetik
ADHD bisa diturunkan dari riwayat penyakit keluarga. Jika seorang bayi didiagnosis menderita ADHD, ada kemungkinan 25 persen ibu atau ayahnya juga demikian.
2. Fungsi Otak
Otak memiliki area khusus untuk mengontrol kemampuan dalam memperhatikan atau fokus. Bayi dengan ADHD mungkin menunjukkan tingkat fungsi yang lebih rendah pada area tersebut.
ADVERTISEMENT
3. Cedera Kepala
Bayi yang mengalami cedera kepala yang cukup parah memiliki kemungkinan untuk mengalami gejala ADHD.
4. Lingkungan Prenatal dan Prematuritas
Apa yang ibu lakukan selama kehamilan dan persalinan dapat meningkatkan risiko ADHD pada bayi. Selain itu, risiko tersebut juga bisa meningkat jika ibu mengonsumsi alkohol dan merokok selama masa kehamilan. Bayi yang lahir prematur juga memiliki kemungkinan mengalami ADHD di kemudian hari.
5. Paparan Zat Beracun
Dalam kasus yang sangat jarang, paparan zat beracun seperti timbal juga dapat meningkatkan risiko ADHD pada bayi.

Gejala ADHD pada Bayi

Ilustrasi bayi dengan ADHD. Foto: Tom Wang/Shutterstock
Meski ADHD umumnya baru bisa didiagnosis pada anak di atas usia 4 tahun, gejala dari gangguan tersebut bisa muncul sejak si kecil masih bayi. Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan secara terbatas, ada beberapa tanda bayi kemungkinan memiliki indikasi ADHD, yaitu sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Jika bayi mengalami tanda-tanda tersebut, dokter biasanya akan melakukan pemantauan terhadap tumbuh kembangnya sampai si kecil cukup umur untuk didiagnosis mengalami ADHD. Jadi, jangan ragu untuk segera membawa si kecil ke dokter jika mengalami gejala tersebut ya, Moms.