Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ahli Gizi: Makan Ikan Bisa Mencegah Depresi pada Ibu Hamil
6 November 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Selain berprotein, ikan juga sumber lemak esensial yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangan si bayi, ya," kata Prof Sulaeman dalam acara Jelajah Gizi 2024 bersama Danone, di Banyuwangi, Selasa (5/11).
Ikan Bisa Mencegah Depresi pada Ibu Hamil
Moms, lemak esensial adalah lemak yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh. Artinya, lemak ini hanya bisa didapat dari makanan. Lemak esensial merupakan lemak tak jenuh yang penting untuk menjaga kesehatan otak, jantung, dan kekebalan tubuh.
ADVERTISEMENT
"Seorang ibu hamil itu harus mendapatkan ikan minimum seminggu 600 gram. Bukan hanya untuk kesehatan si anak, tapi juga selama hamil. Coba tanyakan pada ibu-ibu yang pernah hamil sering mengalami depresi, dengan makan ikan bisa mengurangi depresi," kata Prof Sulaeman.
Pentingnya Penuhi Nutrisi Tubuh
Prof Sulaeman menjelaskan, pemenuhan gizi perlu dilakukan bayi dalam kandungan, sampai bukan lagi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), tapi 6.000 HPK. Yakni sampai anak tersebut sudah melewati masa remaja dan bahkan sudah mulai memasuki dewasa, harus dalam status gizi yang baik.
Ya, Moms, dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, makronutrien dan mikronutrien yang dibutuhkan tubuh akan tercukupi.
"Tidak harus makanan mahal. Kuliner lokal seperti pecel pitik, ayam lodho dan sego tempong yang ada di Banyuwangi menjadi contoh bahwa makanan sehat, kaya zat besi dan gizi lainnya yang bisa kita temukan dengan mudah juga murah. Ini menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah masalah gizi," kata Prof Sulaeman.
ADVERTISEMENT
Mengkonsumsi pangan dengan bahan alami seperti pangan lokal adalah langkah awal yang baik untuk memenuhi kebutuhan gizi harian secara berkelanjutan.
Diketahui, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam hal pemenuhan nutrisi. Padahal hal ini dapat mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
Misalnya, data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan prevalensi stunting mencapai 21,6%, sementara Riskesdas 2018 mencatat 1 dari 3 anak Indonesia mengalami anemia. Agar masalah ini teratasi, penting untuk menghentikan siklus permasalahan gizi sedini mungkin.
Sebagai bentuk komitmen untuk mencegah anemia melalui edukasi masyarakat tentang akses nutrisi lewat pangan lokal, Danone Indonesia menghadirkan Jelajah Gizi 2024.
Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, memaparkan bahwa program ini merupakan rangkaian ke-9 dari Jelajah Gizi, yang bertujuan mengeksplorasi dan mengenalkan kekayaan pangan lokal Banyuwangi serta nutrisi di dalamnya. Acara ini berlangsung pada 5-7 November di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
“Nutrisi seimbang dan hidrasi yang berkualitas menjadi kunci untuk mencegah dan memutus mata rantai stunting juga anemia. Sebagai bentuk komitmen Danone Indonesia dalam membawa kesehatan melalui makanan dan minuman ke sebanyak mungkin orang, kami terus ingin mengedukasi seputar kekayaan dan potensi pangan lokal kepada masyarakat Indonesia," kata Arif.