Air Ketuban Merembes, Apa yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil?

26 Februari 2022 8:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ibu hamil pecah ketuban atau ingin buang air kecil.  Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ibu hamil pecah ketuban atau ingin buang air kecil. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Air ketuban bisa saja merembes menjelang hari perkiraan lahir atau HPL. Air ketuban yang merembes umumnya terasa seperti semburan cairan hangat atau tetesan perlahan dari vagina. Biasanya, air ketuban jernih dan tidak berbau, namun terkadang juga mengandung bercak darah atau lendir.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, air ketuban adalah cairan yang mengelilingi bayi saat berada di dalam rahim. Namun, tidak seperti air biasa, air ketuban memiliki tekstur yang unik. Mengutip Belly Belly, air ketuban yang normal biasanya berwarna bening dan terlihat mirip dengan urine.
Lantas, bagaimana jika air ketuban merembes? Apa yang perlu dilakukan ibu hamil?

Yang Perlu Dilakukan Ibu Hamil saat Air Ketuban Merembes

Ilustrasi ibu hamil buang air kecil atau pecah ketuban. Foto: Shutter Stock
Jika merasa air ketuban merembes, jangan ragu untuk langsung pergi ke dokter atau bidan, Moms. Apalagi jika cairan vagina yang keluar berbau busuk, berwarna cokelat, atau hijau. Cek juga apakah ada demam, perut terasa lebih lembut, serta detak jantung cepat.
Mengutip Medical News Today, ketika merasa cairan ketuban merembes, jangan melakukan hubungan seks. Sebab, bakteri dapat masuk ke dalam vagina dan mempengaruhi bayi di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Saat ke rumah sakit, biasanya dokter akan mengambil sampel cairan untuk menentukan apakah itu cairan ketuban atau bukan. Beberapa rangkaian tes juga mungkin akan dilakukan untuk menentukan penyebab kenapa air ketuban merembes.
Ilustrasi ibu hamil buang air kecil atau pecah ketuban. Foto: Shutter Stock
Tes-tes ini seperti pemeriksaan vagina untuk melihat apakah serviks melebar dan apakah sudah ada pembukaan untuk persalinan. Selain itu, dokter juga akan melakukan tes pewarna, jika warna muncul, maka benar air ketuban yang merembes.
Selanjutnya, dokter akan melakukan perawatan. Meski begitu, tergantung pada penyebab rembesan air ketuban, usia kehamilan, kesehatan ibu, dan juga perkembangan janin. Biasanya, dokter akan meminta ibu hamil untuk istirahat di tempat tidur, sehingga harus mengurangi aktivitas karena perlu istirahat sepanjang hari.
Jika memang mengalami infeksi, dokter akan meresepkan antibiotik yang aman dikonsumsi selama kehamilan. Jika bayi siap dilahirkan, dokter mungkin akan memulai persalinan menggunakan obat yang disebut oksitosin. Ada juga obat yang disebut tokolitik, yang dapat membantu menghentikan persalinan prematur, jika air ketuban merembes terlalu dini.
ADVERTISEMENT