Akhirnya Berhasil Hamil, Ini 3 Masalah Kesuburan yang Pernah Dialami Dea Ananda

14 Desember 2021 15:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dea Ananda Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dea Ananda Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan sedang dirasakan oleh pasangan selebriti, Dea Ananda dan Ariel Nidji. Pasalnya, mereka baru saja mengumumkan bahwa Dea akhirnya hamil setelah menanti selama 12 tahun menikah.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, Dea membagikan kabar bahagia tentang kehamilan pertamanya melalui Instagram pribadinya pada Minggu (12/12). Dea tampak mengunggah hasil USG kehamilannya dan menceritakan soal pengalamannya bersama sang suami saat menjalani program bayi tabung.
Rupanya, selama 12 tahun menikah, wanita berusia 35 tahun itu mengalami berbagai masalah pada organ reproduksinya seperti, PCOS, endometriosis dan hidrosalping yang membuatnya kesulitan untuk hamil.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan PCOS, endometriosis dan hidrosalping?

3 Masalah Kesuburan yang Pernah Dialami Dea Ananda

Dea Ananda dan suaminya Ariel Nidji. Foto: Dea Ananda/Instagram
1. PCOS
PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi munculnya kista berukuran kecil-kecil pada indung telur, yang kemudian memicu ketidakseimbangan hormon pada wanita. Keberadaan kista tersebut dapat membuat masa ovulasi menjadi tidak beraturan yang berdampak pada siklus menstruasi.
ADVERTISEMENT
Menurut dr. Caroline Hutomo, SpOG dari Morula IVF Menteng, ada dua gejala paling umum yang kerap dialami wanita dengan PCOS yaitu, terjadinya gangguan pada siklus menstruasi dan kesulitan untuk hamil.
“Jika masa ovulasi tidak beraturan, maka akan ada gangguan menstruasi yang terjadi. Hal ini yang biasanya paling mudah disadari wanita kalau waktu haidnya berlangsung secara tidak teratur,” kata dr. Caroline dalam acara Morula IVF Indonesia: Fertility Science Week, pada Sabtu (8/9) di Central Park Mall.
Hal itu terjadi akibat terhalangnya proses ovulasi karena adanya gangguan pembesaran ukuran telur di dalam indung telur. Kondisi ini akhirnya menghalangi fertilisasi, sehingga tidak bisa terjadi kehamilan.
Mengutip Healthline, hingga 70 persen wanita dengan PCOS disebabkan oleh resistensi atau kelebihan insulin, yaitu hormon yang diproduksi pankreas untuk membantu tubuh menggunakan gula dari makanan sebagai energi. Nah, obesitas merupakan penyebab utama resistensi insulin pada wanita.
Ilustrasi nyeri hebat saat menstruasi. Foto: Shutterstock
2. Endometriosis
ADVERTISEMENT
Endometriosis adalah masalah kesuburuan berikutnya yang juga pernah dialami Dea Ananda selain PCOS. Endometriosis merupakan kondisi ketika lapisan paling luar rahim (endometrium) yang justru tumbuh di luar rahim. Kondisi ini sering kali membuat wanita merasakan nyeri hebat saat menstruasi, atau bahkan nyeri karena berhubungan seksual dengan suami.
dr. I Made C. Irawan menjelaskan di dalam bukunya berjudul @blogdokter, lapisan tersebut bisa saja meluruh ketika wanita sedang menstruasi. Namun, jaringan yang luruh itu tidak keluar melalui vagina tapi akan mengendap di sekitar organ reproduksi.
Pada akhirnya, endapan ini akan menyebabkan peradangan, kista, jaringan parut, dan berbagai gangguan lain.
Sementara menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Gita Pratama, SpOG, wanita dengan endometriosis derajat minimal dan ringan masih bisa hamil secara alami tanpa pengobatan apa pun.
ADVERTISEMENT
Namun, jika mengalami kondisi endometriosis sedang dan berat, maka akan disarankan untuk melakukan program hamil dengan inseminasi atau bayi tabung untuk bisa hamil.
ilustrasi pasangan suami istri dengan masalah kesuburan. Foto: Shutterstock
3. Hidrosalping
Masalah organ reproduksi lainnya yang juga dialami oleh Dea Ananda adalah hydrosalpinx atau hidrosalping. Menurut American Society for Reproductive Medicine, hidrosalping merupakan kondisi saluran tuba falopi yang tidak berfungsi dengan baik karena tersumbat cairan.
Biasanya, tuba falopi merupakan saluran tempat sperma dan sel telur bertemu untuk selanjutnya terjadi pembuahan. Setelah itu, embrio akan berjalan ke dalam rahim melalui saluran tuba falopi. Namun, adanya kerusakan di ujung tuba falopi menyebabkan saluran tersumbat dan terisi cairan sampai akhirnya membengkak.
Oleh karena itu, embrio tidak bisa mencapai rahim dan kehamilan pun tidak bisa terjadi. Pada kondisi ini, kehamilan mungkin dapat berkembang di dalam saluran tuba atau disebut kehamilan ektopik yang dapat mengancam jiwa.
ADVERTISEMENT
Perempuan dapat mengalami hidrosalping seperti Dea Ananda akibat infeksi lama di saluran tuba, termasuk infeksi menular seksual. Penyebab lainnya termasuk riwayat operasi, terutama operasi pada tabung atau bagian rahim lainnya, serta perlengketan panggul yang parah. Kondisi endometriosis juga bisa memperparah kerusakan pada saluran tuba falopi.