Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika si kecil berusia 2 atau 3 tahun, maka sebenarnya ia belum memahami konsep berbohong. Mereka belum tahu perbedaan antara khayalan dan kenyataan. Namun, pada saat mereka berusia sekitar 5 hingga 6 tahun, anak-anak mulai memahami konsep berbohong.
Dikutip dari WebMD, memahami alasan anak-anak mulai berbohong dapat membantu orang tua mengatasi alasan mereka melakukan hal tersebut. Anak-anak biasanya berbohong karena empat alasan, yaitu:
-Anak belum paham konsep berbohong atau hanya sebatas khayalannya saja
-Anak tahu bahwa berbohong itu salah tetapi memiliki keinginan lain
-Anak mungkin mengatakan apa yang terlintas di kepalanya tanpa menyaringnya terlebih dahulu
-Anak mungkin mencoba menyesatkan orang dewasa karena mereka memiliki perasaan negatif terhadap orang tersebut.
Apa yang Harus Dilakukan Bila Anak Melakukan Kebohongan?
Jangan langsung memarahi anak saat ia ketahuan berbohong. Lebih baik, coba pahami beberapa cara ini untuk menghadapinya, Moms.
ADVERTISEMENT
1. Coba Cari Tahu Seberapa Serius Kebohongan Mereka
Anda bisa merespons aksi kebohongan anak dengan menyesuaikan usia mereka. Sebab, anak bisa saja berbohong karena ada niat yang berbeda di balik kebohongannya. Misalnya, anak usia 2-3 tahun bisa bercerita dicampur dengan khayalan, sementara anak yang lebih besar dapat berbohong untuk menutupi perilaku mereka.
2. Perbaiki Perilaku Berbohong
Orang tua sebaiknya tidak menghukum atau memojokkan anak saat ketahuan berbohong. Sebab, hukuman berpotensi menumbuhkan rasa tidak senang. Sebaliknya, tetaplah tenang dan jelaskan kepada mereka mengapa berbohong itu salah. Anda juga dapat memberi mereka fakta, kemudian dorong anak untuk menceritakan kisah itu lagi, tetapi dengan jujur.
3. Cara Menangani Anak yang Berbohong
Seperti yang sudah dijelaskan, jangan langsung memarahi atau membentak anak saat ketahuan berbohong. Orang tua harus menjaga komunikasi yang jujur dan nyaman, agar si kecil tidak berbohong lagi. Berikut beberapa langkah yang bisa dicoba, Moms.
-Pandanglah kebohongan sebagai pengembangan keterampilan. Seiring bertambahnya usia anak, mereka akan menguji atau mencoba hal-hal yang dapat mereka lakukan. Selama proses pembelajaran inilah mereka mempelajari konsep konsekuensi.
ADVERTISEMENT
-Tanggapi kebohongan dengan fakta, jadi beri tahu soal faktanya, Moms. Lakukan hal ini ke anak yang masih berusia di bawah 3 tahun. Jelaskan dengan lembut dan beri bukti bahwa mereka melakukan hal yang keliru.
-Bantu anak menemukan cara untuk jujur. Jika Anda memergoki anak berbohong, beri tahu bahwa mereka dapat mengatakan yang sebenarnya.
-Jika anak-anak melihat orang tuanya berbohong, maka kemungkinan besar si kecil akan menirunya. Sebab, anak akan memperhatikan dan mencontoh cara orang tua menanggapi berbagai hal. Jika Anda berbohong, anak akan berpikir bahwa mereka juga bisa melakukannya. Jadi, hindari ya, Moms.
4. Orang Tua Harus Khawatir Jika Anak Sering Berbohong
Anak mungkin memiliki masalah psikologis apabila mereka melakukan kebohongan disertai dengan perilaku lain yang mengkhawatirkan. Di sisi lain, anak yang berbohong dan tidak memiliki teman juga bisa menjadi masalah, sebab mereka dapat merasa terisolasi dan kesepian.
ADVERTISEMENT
Bila si kecil berbohong dan tidak menunjukkan tanda-tanda penyesalan atau rasa bersalah, mereka mungkin juga memiliki masalah. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke ahli seperti psikolog ya, Moms.