Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Alasan Balita Suka Gagap saat Bicara dan Cara Menghadapinya
25 Desember 2024 17:30 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Namun, beberapa balita mungkin mengalami hambatan saat mengucapkan kata tertentu yang membuatnya gagap saat bicara. Ya Moms, gagap di usia balita termasuk hal normal karena anak masih butuh waktu untuk belajar mengenal bahasa dan menyusun kata.
Lantas, adakah hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu anak mengatasi gagap saat bicara?
Yang Perlu Dilakukan Orang Tua saat Balita Bicara Gagap
Orang tua berperan penting dalam mendukung perkembangan bicara dan bahasa anak. Oleh karena itu, ibu dan ayah sebenarnya bisa membantu si kecil untuk mengurangi intensitas gagap saat bicara di usia balita.
Berikut ini beberapa hal yang bisa orang tua lakukan:
Bicara dengan tenang
Orang tua perlu paham bahwa balita belum bisa bicara dengan lancar, namun kerap terburu-buru saat mengatakan suatu hal. Di sinilah peran orang tua untuk mengajari si kecil agar berbicara dengan lebih tenang, santai dan lambat agar menghasilkan artikulasi yang baik.
ADVERTISEMENT
Salah satu caranya adalah dengan memberikan contoh, seperti berbicara dengan balita menggunakan kalimat pendek saja, pilih kalimat yang tidak membutuhkan terlalu banyak jawaban, dan jangan lupa untuk menggunakan jeda saat bicara pada si kecil. Sebagai peniru yang baik, balita pun akan secara alami belajar bagaimana bicara dengan tenang sehingga menghasilkan kata-kata yang tepat.
Gunakan ekspresi wajah dan bahasa tubuh
Benar, lebih banyak mengajak anak bicara merupakan cara untuk menstimulasi perkembangan bahasa si kecil. Namun, bila Anda telah melihat tanda-tanda kegagapan pada balita, akan lebih baik untuk mengandalkan ekspresi wajah dan bahasa tubuh saat berkomunikasi dengan anak.
Mengutip Mom Junction, orang tua bisa menggunakan bahasa non-verbal seperti lambaian tangan dan anggukan pada hal-hal tertentu untuk menghindari penggunaan kalimat panjang. Hal ini dapat membantu mengurangi pemicu gagap pada balita dari berbagai kosakata yang belum mereka mengerti.
ADVERTISEMENT
Sabar
Ibu dan ayah mungkin merasa tidak sabar mendengar perkataan anak yang terputus-putus. Meski begitu, jangan minta anak untuk segera menyelesaikan kalimatnya atau justru menyela pembicaraannya dengan kata yang sulit diucapkan. Selain itu, jangan pula memintanya untuk memperlambat tempo bicaranya, Moms.
Bukan meningkatkan kemampuan bicara anak, memaksa anak justru akan membuat balita merasa kegagapan mereka adalah hal yang salah dan tidak seharusnya. Tanpa disadari, hal ini hanya akan membuat anak stres yang bisa membuatnya tidak mau bicara lagi.
Jadi, cobalah untuk bersabar dan dengarkan dengan hati-hati saat si kecil mengalami kesulitan bicara ya, Moms. Boleh-boleh saja memberikan bantuan agar anak mengucapkan kalimat dengan benar, namun, penting untuk mendapatkan persetujuan dari si kecil lebih dulu.
ADVERTISEMENT
Bawa ke dokter
Yang tak kalah penting dari semua hal di atas adalah berkonsultasi dengan dokter anak. Ya Moms, penting untuk segera membawa si kecil ke dokter apabila kebiasaan gagapnya masih terus terbawa hingga berusia lima tahun atau lebih untuk menghindari risiko gangguan bicara.