Alasan Bayi dan Anak Balita Senang Melempar Barang

11 Januari 2020 14:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bayi dan anak balita melempar barang atau mainan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bayi dan anak balita melempar barang atau mainan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kerap melempar-lempar barang, mungkin sekarang lagi jadi kesibukan baru bayi atau anak balita Anda. Bisa itu mainan, barang-barang di sekitarnya atau bahkan makanan yang menjadi incaran mereka.
ADVERTISEMENT
Hal ini rupanya termasuk dari fase perkembangan si kecil, Moms. Biasanya, akan dialami anak yang mulai berusia sekitar 18 bulan. Saat melempar, dibutuhkan keterampilan motorik halus untuk membuka jari dan melepaskan benda atau barang yang dipegangnya itu, selain itu juga melilbatkan koordinasi antara tangan-mata yang baik.
Karenanya, tak heran jika anak-anak sangat senang melempar barang apa pun yang ada di dekatnya. Menurut psikolog pendidikan anak dan remaja, Agstried Elisabeth, M.Psi, terdapat beberapa alasan anak senang melempar barang, Moms.
Ilustrasi bayi dan anak balita melempar barang atau mainan. Foto: Shutter Stock
"Ada berbagai sebab anak melempar barang, dari sekadar suka dengan bunyi yang timbul, penyaluran kemarahan, sampai mempelajari apa yang terjadi ketika benda dilempar (belajar sebab akibat)," kata Agstried saat dihubungi kumparanMOM.
Ya, bayi atau anak balita memiliki rasa penasaran yang tinggi terhadap suatu hal. Sebab, ada beberapa barang yang tidak naik kembali setelah dilempar misalnya. Meski hal ini dapat membuat anak merasa senang, namun tak semua orang tua dapat memaklumi dan menganggap sebagai sesuatu yang menyebalkan.
ADVERTISEMENT
Lantas, hal apa yang dapat dilakukan orang tua agar bayi atau anak balita mereka dapat menghentikan kegiatan melempar barang di sekitarnya?
Ilustrasi bayi dan anak balita melempar barang atau mainan. Foto: Shutter Stock
Psikolog dari Rumah Dandelion ini kembali menuturkan bahwa orang tua dapat memberikan pemahaman kepada anaknya secara perlahan agar anak mengerti. Namun, biasanya hal ini baru bisa dipahami oleh anak balita usia 2 tahun.
"Semakin anak bisa memahami instruksi yang diberikan kepadanya, anak sudah bisa diajarkan untuk bermain dengan semestinya," katanya.
Sementara itu, menurut Roni Leiderman, dekan dari Family Center di Nova Southeastern University di Fort Lauderdale, Florida, AS, dikutip dari Baby Center, jika barang yang dilempar tidak membahayakan atau melukai orang di sekitar anak, janganlah sesekali menghukumnya, Moms. Hal yang dapat Anda lakukan adalah membatasi konsentrasi si kecil dari barang-barang yang ingin dilemparnya itu.
Ilustrasi bayi dan anak balita melempar barang atau mainan. Foto: Shutter Stock
Dikatakan sudah tidak tepat, jika anak balita usia 3-4 tahun masih melakukan kegiatan tersebut guna mencari perhatian orang lain, atau karena tertarik karena bunyian yang dihasilkan dari barang yang dilemparkannya itu.
ADVERTISEMENT
Masih kata Agstried, usia 3-4 tahun biasanya anak melempar barang ketika sedang marah atau frustrasi, Moms.