Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda bertanya-tanya dalam hati, kenapa anak balita seringkali demam? Dibanding si kakak atau sepupunya yang kini sudah berusia 8 tahun misalnya.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, demam merupakan hal umum serta bagian dari tumbuh kembang balita, karena daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Sehingga bila ia terpapar oleh bakteri, virus maupun zat yang dianggap asing oleh tubuh, maka akan lebih mungkin membuat balita alami demam.
Demam merupakan mekanisme tubuh terhadap rangsangan dari luar maupun dalam tubuh. Saat anak demam, itu pertanda sistem kekebalan tubuhnya sedang melawan infeksi atau penyakit.
Dilansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), tingginya demam tidak selalu menandakan beratnya penyakit. Contoh kasus yang menyebabkan balita demam antara lain anak baru mendapat imunisasi, anak baru tumbuh gigi, paparan berlebihan dari sinar matahari, maupun sehabis main di luar karena tak sengaja terpapar bakteri atau virus.
Umumnya demam pada ballita akan sembuh sendiri dan bisa diatasi di rumah. Caranya dengan melakukan ini:
ADVERTISEMENT
- Hindari memberikan selimut dan pakaian tebal, karena hal itu justru meningkatkan suhu tubuh. Sebaliknya beri pakaian tipis dan ringan, serta menjaga suhu ruangan tetap nyaman buat anak.
- Pastikan anak tetap mendapat asupan makan dan cairan cukup. Tetap beri ASI, sebab ASI mengandung zat anti peradangan untuk mengatasi demam.
- Melakukan skin to skin contact dengan anak, karena permukaan kulit Anda bisa menyerap suhu panas si kecil. Namun, Anda tidak akan ikut tertular demamnya. Cara ini juga bisa menenangkan balita yang rewel, sebab dapat memberikan efek menenangkan dan nyaman.
Kecuali bila balita demam sudah lebih dari 3 x 24 jam ya, Moms! Bila ini terjadi, ia mesti segera di bawa ke dokter.
ADVERTISEMENT
Anda juga harus segera memeriksakan kondisi anak bila ia mengalami demam tinggi 39°C atau lebih; demam berulang lebih dari 7 hari meski demam hanya berlangsung selama beberapa jam dan bila anak memiliki penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, ginjal; maupun disertai tanda lain seperti kejang maupun ruam.