Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi si kecil mengemut makanannya. Anda sudah mengingatkan anak untuk mengunyah atau mungkin bahkan merayunya. Tapi tetap terulang lagi.
ADVERTISEMENT
Sebelum Anda kesal, frustrasi, buru-buru mengganti menu atau menyudahi proses makan, ada baiknya bila Anda mencari tahu penyebab si kecil suka mengemut makanannya.
Berikut, kumparanMOM (kumparan.com ) merangkum alasannya:
1. Berorientasi pada target volume makanan
Dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K), yang dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengungkapkan saat orang tua atau dewasa yang memberi makan terlalu berorientasi agar anak menghabiskan banyaknya makanan, anak justru akan cenderung mengemut. Alhasil proses makan bisa berlangsung lebih dari satu jam.
2. Adanya pengganggu
Anak juga bisa dengan mudah mengalihkan perhatiannya dari kegiatan makanan, bila ada sumber yang dapat menganggunya. Dr. Titis menyebut, seperti adanya mainan, siaran TV/Video, dan kegiatan orang dewasa yang bisa menarik perhatiannya.
ADVERTISEMENT
3. Makanan tidak menantang anak
Faktor makanan juga bisa menjadi alasan anak mengemut makannya. Misalnya akibat bosan dengan menu atau tektur, jenis, bahan yang itu-itu saja atau rasanya yang hambar atau kurang berbumbu.
4. Giginya sedang tumbuh
Coba periksa mulutnya, Moms. Kemungkinan si kecil sedang tumbuh gigi, sehingga ia sebetulnya tidak nyaman bila ada makanan yang menyentuh gigi dan gusinya. Alhasil, ia mengemut atau bisa saja menolak makan.
5. Ada infeksi di mulut
Bukan hanya tumbuh gigi, kondisi mulut yang tidak sehat seperti biasanya, misal saat anak sedang sariawan juga membuatnya mengemut makanan.
6. Mengabaikan belajar cara makan
Ketika anak sudah bisa dikenalkan berbagai macam tekstur makanan, maka ajarkan anak untuk mengenali tekstur berbagai makanan secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Bukannya dengan memberikan ia terus-terusan makanan bertekstur cair, sehingga ia tidak belajar mengunyah. Akibatnya saat anak diberikan makanan bertekstur kasar dan padat, maka akan kesulitan dan memutuskan untuk mengemut makanannya saja.