Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, teh merupakan salah satu minuman yang banyak dikonsumsi masyarakat dari berbagai kalangan usia, termasuk anak-anak. Teh juga menjadi salah satu minuman yang paling sering dipesan saat seseorang makan di warung makan hingga restoran.
ADVERTISEMENT
Tapi ternyata teh sebaiknya tidak diberikan pada anak lho, Moms! Meski di sisi lain, teh memang dipercaya bisa mencegah kanker, diabetes, hingga penyakit jantung. Teh juga mengandung polyphenol yang bersifat anti-oksidan dan anti-radang yang berperan sebagai anti-kanker.
Lantas, kenapa teh tidak baik diberikan pada anak?
Alasan Kenapa Teh Sebaiknya Tak Diberikan pada Anak
Mengutip Mom Junction, teh mengandung kafein dan sering kali juga gula rafinasi sehingga tidak dianjurkan dikonsumsi balita. Dr. Cidny Gellner dari Universitas Ilmu Kesehatan Utah di Kota Salt Lake, Utah, Amerika Serikat, mengatakan kafein bersifat diuretik yang dapat membuat si kecil lebih sering buang air kecil.
“Minum minuman manis berkafein dalam jumlah besar dapat menyebabkan gigi berlubang pada anak-anak,” ujar Cidny.
ADVERTISEMENT
Dampak minum teh bagi anak:
- Kafein dalam teh dapat mempengaruhi perkembangan, perilaku dan tidur balita.
- Balita yang mengkonsumsi teh secara teratur meningkatkan risiko diabetes tipe 1.
- Kafein yang berlebihan dapat menyebabkan kegelisahan dan kegugupan pada balita.
- Kafein dan gula dalam teh mungkin berhubungan dengan masalah kelebihan berat badan balita.
- Kafein dalam teh menghambat penyerapan zat besi dan kalsium yang mempengaruhi hemoglobin dan kekuatan tulang.
- Konsumsi teh yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah keasaman.
- Asupan kafein secara teratur dapat meningkatkan preferensi si kecil terhadap minuman dingin dan makanan manis. Pola makan seperti itu bisa meningkatkan risiko obesitas.
- Minum teh yang dimaniskan dengan gula dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan kalori ekstra. Hal ini dapat menyebabkan penyakit jantung, kerusakan gigi dan bahkan diabetes tipe-2.
ADVERTISEMENT
Kapan Anak Boleh Minum Teh?
Sejauh ini belum ada penelitian yang menentukan secara spesifik usia berapa anak boleh mulai minum teh. Hanya saja American Academy of Pediatrics menyatakan, remaja berusia antara 12-18 tahun boleh mengkonsumsi 100mg kafein atau sekitar satu atau dua cangkir teh dalam sehari.
Sementara bagi anak, jika konsumsinya hanya sedikit dan sesekali, diyakini tidak akan memberikan efek yang signifikan bagi tubuhnya
Adakah Manfaat Teh untuk Anak?
Secangkir teh berkafein sesekali dapat memberikan beberapa manfaat jangka pendek bagi balita. Kandungan itu bisa membuat rileks, meredakan nyeri, meredakan sakit perut dan membantu mengobati batuk serta pilek.
Namun, pastikan Anda menyajikan teh untuk si kecil dengan cara yang benar. Gunakan daun teh sedikit saja agar minuman tersebut ringan. Anda juga bisa membuat teh ringan dengan menyeduh teh selama dua hingga empat menit. Jika teh menjadi kental, maka tambahkan sedikit air ke dalamnya. Lalu, sajikan teh dalam kondisi hangat atau dingin.
ADVERTISEMENT