Alasan Masalah Kesuburan Bisa Berdampak pada Kualitas Hubungan Suami Istri

21 Oktober 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi istri tidak mau dipegang suami. Foto: metamorworks/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi istri tidak mau dipegang suami. Foto: metamorworks/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasangan suami istri umumnya ingin memiliki momongan untuk melengkapi rumah tangganya. Berbagai cara dilakukan agar istri bisa cepat hamil. Namun, Tak semua cara mungkin berjalan mulus. Terlebih jika salah satu atau keduanya mengalami masalah kesuburan.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, masalah kesuburan menjadi salah satu hal yang dapat mempengaruhi hubungan suami istri. Ada yang makin dekat karena memiliki keinginan untuk menghadapi bersama-sama. Namun, tak sedikit juga yang suami-istri yang jadi sering berjarak akibat masalah tersebut.
Lantas, bagaimana pengaruh masalah kesuburan terhadap hubungan suami istri? Simak penjelasan berikut ini sebagaimana dikutip dari Verywell Family.

Beberapa Pengaruh Masalah Kesuburan terhadap Hubungan Suami Istri

Ilustrasi Masalah Seks Suami Istri Foto: Shutterstock
1. Kehidupan Seks Terganggu
Seks dalam hubungan suami istri idealnya menjadi aktivitas yang bisa dilakukan untuk memuaskan hasrat sekaligus bersenang-senang. Namun, masalah kesuburan mungkin bisa mengurangi rasa dari aktivitas tersebut.
Stres dalam hubungan seksual bahkan lebih umum terjadi pada pasangan yang mencoba mengatur waktu bercinta pada masa subur. Mereka cenderung kurang menikmati seks karena terlalu fokus pada keinginan untuk hamil.
ADVERTISEMENT
2. Beda Pendapat tentang Mencari Bantuan
Salah satu cara untuk mengatasi masalah kesuburan adalah dengan mencari bantuan dokter. Namun, terkadang beberapa pasangan tidak memiliki pendapat yang sama terkait hal itu. Misalnya, salah satu pihak mungkin ingin mencari solusi ke dokter, tapi salah satu lainnya cenderung ingin menggunakan pengobatan alternatif atau bahkan memilih untuk diam dibanding bertindak.
3. Tidak Sepakat Bercerita pada Orang Lain
Ilustrasi pasangan suami dan istri sedang konflik. Foto: Dragon Images/Shutterstock
Selain soal mencari bantuan, beda pendapat juga dapat terjadi saat pasangan ingin memutuskan apakah masalah tersebut sebaiknya diceritakan pada orang lain atau tidak.
Salah satu pihak mungkin merasa perlu cerita sekaligus meminta nasihat pada orang terdekat. Namun, pihak lain mungkin merasa hal itu tak perlu dilakukan karena merasa malu. Perbedaan ini mungkin bisa menimbulkan konflik jika tak segera dicari jalan tengahnya.
ADVERTISEMENT
4. Khawatir Pasangan akan Pergi
Jika masalah kesuburan dialami oleh salah satu pihak, biasanya ia akan merasa khawatir pasangannya akan meninggalkannya. Tak jarang, ia mungkin akan menyalahkan diri sendiri karena mengalami masalah infertilitas. Ia merasa kurang percaya diri pada kondisinya tersebut.
5. Masalah Finansial
Untuk mengatasi masalah kesuburan secara medis, pasangan suami istri mungkin perlu merogoh kocek lebih mahal. Selain itu, perawatan tersebut umumnya tidak ditanggung oleh asuransi, sehingga mereka menyiapkan dana khusus untuk melakukan pengobatan. Jika kemampuan finansial mereka tak cukup stabil, kondisi tersebut bisa menimbulkan konflik dalam rumah tangga.