Alasan Pentingnya Orang Tua Mengendalikan Emosi di Depan Anak

12 Desember 2024 16:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu marah pada anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu marah pada anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Menjadi orang tua yang baik merupakan impian banyak orang. Tapi terkadang ada saja kendalanya, salah satunya terkait manajemen emosi.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, mengontrol emosi di depan anak memang jadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Namun, hal itu perlu dilakukan agar jangan sampai orang tua meledak marah di hadapan anak. Sebab, perilaku yang ditampilkan orang tua di depan anak bisa berdampak besar pada perkembangan emosional buah hati.

Alasan Orang Tua Perlu Mampu Mengendalikan Emosi

Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, mengatakan manajemen emosi merupakan hal dasar yang dimiliki untuk menjadi orang tua yang baik. Sebab, segala ilmu tentang pengasuhan dan tumbuh kembang anak akan bisa dijalankan apabila manajemen emosi baik.
Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, di Jakarta Selatan, Selasa(10/12/2024). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
"Ibu zaman sekarang saya rasa pengetahuan tentang pengasuhan, tumbuh kembang anak, itu udah di kepala. Tapi itu nggak ada artinya kalau kita emosi. Dalam bentuk yang habis sabarnya," kata Vera dalam acara Normalisasi Apresiasi Peran Ibu, Cussons Baby Kampanyekan #BanggaJadiBunda, di Jakarta Pusat, Selasa (10/12).
ADVERTISEMENT
Vera menyebut, anak seringkali menguji kesabaran orang tua ada di usia tertentu Misalnya 2 tahun, 5 tahun, menjelang pubertas, dan dewasa awal.
"Jadi kita lihat dulu apakah memang ini satu perilaku yang memang biasa muncul di usianya dia. Kayak kalau anak usia 2 tahun susah diatur, dilarang malah dilakukan, gitu," tutur Vera.
Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psikolog, di Jakarta Selatan, Selasa(10/12/2024). Foto: Eka Nurjanah/kumparan
Artinya, Anda dapat menilai apa yang umumnya anak lakukan di usia tersebut. Misalnya, anak usia 2 tahun tak bisa dilarang, artinya Anda bisa mencari jalan lain untuk membuat aturan atau penyampaian larangan, ketimbang langsung mencegahnya melakukan sesuatu.
"Jangan sampai anak terus-menerus melihat kita marah, meledak terus, nanti dia meniru. Dia melihat kita lost control, kita kehilangan terjadi sama emosi kita," ujarnya.
Ilustrasi ibu sedih. Foto: Shutterstock
Salah satu cara untuk mengendalikan emosi yakni dengan meminta jeda sejenak. Anda bisa meminta ketenangan dan menyingkir dari hadapan anak. Anak dapat mencontoh apa yang Anda lakukan ketika emosi, "Oh kalau emosi itu wajar tapi ada caranya kok untuk mengendalikannya seperti apa".
ADVERTISEMENT
"Dan satu tips dari saya sih, olahraga, ya. Benar-benar olahraga gitu saya kalau nggak jalan kaki, ngomel-ngomelnya nambah," pungkasnya.