Alternatif Makanan untuk Anak Picky Eater Sesuai Kandungan Gizinya

20 Maret 2023 19:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak pilih-pilih makanan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak pilih-pilih makanan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anak yang pilih-pilih makanan terkadang membuat orang tua cemas apakah kebutuhan nutrisinya terpenuhi atau tidak. Namun perlu dipahami apakah si kecil termasuk dalam kategori picky eater atau selective eater, Moms. Apa, sih, bedanya?
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), picky eater berarti anak mau mengkonsumsi berbagai jenis makanan baik yang sudah maupun yang belum dikenalnya, tapi menolak mengkonsumsi dalam jumlah cukup. Picky eater juga berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan.
Meski demikian, ia masih mau mengkonsumsi minimal satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, sayur/buah dan susu. Misalnya, walaupun anak menolak makan nasi, tapi ia masih mau makan roti atau mi.
Ilustrasi gerakan tutup mulut (GTM) yang terjadi pada anak. Foto: Shutterstock
Sedangkan selective eater adalah anak yang menolak segala jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu. Misalnya sama sekali enggan mengkonsumsi karbohidrat, baik itu nasi, roti, atau mi.
Nah Moms, jika anak Anda tergolong picky eater, tak perlu panik karena itu adalah fase normal dalam perkembangan anak. Tetapi jika ia selective eater, bisa berisiko mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu. Segera konsultasikan pada dokter agar segera diberi solusi, ya!
ADVERTISEMENT
Lantas bagaimana cara memastikan nutrisi anak yang picky eater terpenuhi?

Tips Hadapi Anak Picky Eater

Memiliki anak yang picky eater bisa jadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Untuk mengatasinya, cobalah beberapa tips berikut ini:
1. Moms, penting untuk dipahami bahwa anak juga boleh menyatakan keinginannya dan memiliki preferensi pribadi atas makanan. Itu adalah perilaku balita yang sangat normal.
2. Penelitian telah menunjukkan bahwa memaksa anak-anak untuk makan sayuran, protein, atau makanan apa pun yang mereka sebetulnya tidak suka, dapat memicu gangguan makan bertahun-tahun kemudian.
3. Untuk mengatasinya, perlu jalan tengah dari sisi orang tua maupun anak. Cobalah untuk mencari alternatif makanan dengan kandungan nutrisi yang sama, Moms.
Berikut beberapa alternatif makanan dan kandungan nutrisinya.
ADVERTISEMENT
Vitamin A
Ilustrasi pepaya Foto: dok.shutterstock
Bermanfaat untuk menjaga kesehatan mata dan kulit serta membantu melindungi dari infeksi. Vitamin A bisa didapat dari pepaya, aprikot kering, oatmeal, dan kuning telur.
Vitamin C
Ilustrasi jambu biji merah Foto: dok.shutterstock
Berguna untuk menyembuhkan luka, menjaga kesehatan gigi dan gusi, dan membantu penyerapan zat besi. Anak bisa makan jambu biji, kiwi, jeruk, stroberi, jeruk bali.
Serat makanan
Ilustrasi anak makan kacang. Foto: Shutter Stock
Membantu mengurangi kadar kolesterol darah, mengurangi sembelit, dan dapat menurunkan risiko penyakit jantung. Cobalah berikan nasi merah, oat, buncis, dan kacang-kacangan.
Untuk folat (asam folat)
Ilustrasi Hati Ayam. Foto: Shutter Stock
Membantu tubuh membentuk sel darah merah (hemoglobin). Makanan yang mengandung asam folat tinggi seperti hati, kepiting, kacang merah, dan kacang tanah.
Untuk kalium
Ilustrasi anak makan yoghurt. Foto: MIA Studio/Shutterstock.
Membantu menjaga tekanan darah yang sehat. Berikan anak yoghurt, aprikot kering, jamur putih, pisang, dan salmon.
ADVERTISEMENT