Aman dan Nyaman Rencanakan Liburan Bersama Anak saat Situasi Sudah Kondusif

17 Juli 2021 11:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi liburan bersama anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi liburan bersama anak. Foto: Shutterstock
Liburan keluarga bersama anak bisa menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan, tetapi tentunya juga perlu persiapan khusus dan berbeda. Apalagi masih di masa pandemi, kita sebagai orang tua pun harus memastikan kesehatan dan keselamatan anak tetap terjamin.
Persiapan yang matang tentu menjadi kunci agar liburan menjadi menyenangkan. Mulai dari menentukan waktu liburan, destinasi yang akan dituju, hingga perlengkapan pribadi si kecil.
Selain itu, kita juga harus pintar menjaga mood anak agar tidak mudah rewel saat bepergian. Terutama bila itinerary alias rencana perjalanan yang sudah dipersiapkan cukup padat dan menguras tenaga.
Meski kerap jadi tantangan bagi orang tua, menurut founder Travel Sparks & Travel Influencer, Nila Tanzil, liburan bersama anak sebenarnya tidak perlu dirasa merepotkan. Bahkan, momen ini bisa jadi pengalaman menyenangkan bila orang tua sudah menguasai trik persiapannya.
Mengajak anak berlibur ke tempat baru juga punya banyak manfaat, baik bagi orang tua maupun tumbuh kembang si kecil. Salah satunya bonding time sekaligus memperkenalkan si kecil tentang hal-hal baru di sekitarnya.
Melalui webinar “Fun and Educational Holiday for Kids”, bersama Market Manager Tour & Attraction tiket.com, Danny Wilson Peraji, Nila Tanzil yang pun berbagi tips aman dan menyenangkan merencanakan liburan bersama anak-anak saat situasi telah kembali kondusif. Apa saja?

1. Sesuaikan itinerary dengan minat anak

Ajak anak menentukan destinasi tujuan liburan. Foto: Shutterstock
Menurut Nila, salah satu yang kerap terlupakan adalah mengajak anak bersama-sama merancang itinerary liburan yang sesuai dengan minat anak. Padahal, aktivitas kesukaan anak dan orang dewasa pastinya berbeda.
Bila memaksakan destinasi wisata yang kita susun tanpa berdiskusi dan mempertimbangkan anak, justru dapat membuat semua anggota keluarga tidak puas dan anak berakhir rewel selama liburan.
“Saya punya anak satu umur 6 tahun, saat membuat rencana liburan bersama dia, yang utama menjadi konsiderasi bagi saya itu pertama anak sukanya apa. Dilihat berdasarkan interest-nya, lalu disesuaikan dengan destinasinya. Misalnya anak saya suka berenang, jadi saya ajak ke pantai, melihat laut, atau ke waterpark,” jelas Nila
Sambil berdiskusi, orang tua juga bisa menjelaskan sekilas tentang destinasi yang akan dituju, mulai dari pemandangan hingga wahananya. Dengan begitu, anak pun semakin antusias saat liburan.
Bagi orang tua yang masih disibukkan dengan rutinitas harian menjelang waktu liburan juga tidak perlu khawatir, sebab kini kita bisa mencari destinasi yang cocok untuk anak lewat smartphone saja. Ya, kamu bisa menemukannya di tiket.com.
Tidak hanya menjadi platform yang berfokus pada transportasi dan akomodasi, saat ini tiket.com juga telah meluncurkan “tiket To Do” yang dapat melayani Anda saat mencari destinasi yang pas untuk anak.
“Kita sebagai orang tua kini makin dimudahkan, karena semua activity-nya ada di tiket.com. Di tiket.com kita punya tiket To Do, yang banyak sekali kategorinya. Mulai dari waterpark, zoo, kegiatan alam, museum, jadi tidak hanya membuat anak happy tapi juga ada poin-poin edukasinya juga. Jadi pulang mereka dapat ilmu baru,” tambah Danny.
Hingga kini, tiket To Do telah menaungi 10 kategori yang bisa dipilih, meliputi wahana bermain, wisata kuliner, kelas dan workshop, permainan dan hobi, atraksi, event, hingga travel essentials. tiket To Do juga punya lebih dari 10.200 pilihan kegiatan online dan offline, 386 event yang tersebar di 62 negara.
Khusus di Indonesia, tersedia lebih dari 2.000 pilihan kegiatan dan 380 event yang dapat dipilih sesuai keinginan hati orang tua dan anak-anak. Ke depannya, tiket To Do juga menargetkan akan menambahkan layanan virtual tour untuk menunjang pariwisata di masa pandemi COVID-19.

2. Buat itinerary yang tidak terlalu padat

Selain minat yang berbeda, tenaga si kecil juga tidak sekuat orang dewasa saat traveling. Saat anak kelelahan, ia pun cenderung tidak rewel dan akhirnya malah membuat momen liburan jadi tidak maksimal.
Nila menyarankan untuk tidak membuat itinerary yang terlalu padat agar anak punya cukup waktu untuk istirahat. Selain itu, dengan jumlah kegiatan yang lebih sedikit, si kecil juga punya lebih banyak waktu untuk bermain dan menikmati berbagai wahana di satu destinasi wisata.
“Liburan dengan anak berbeda dengan liburan orang dewasa, yang perlu diingat ketika liburan bersama anak tidak bisa terlalu banyak spot. Idealnya 2 destinasi atau maksimal 3 destinasi dalam sehari karena anak butuh waktu lebih lama untuk menikmati suatu tempat. Jadi anak pun bisa lebih enjoy dan tidak kelelahan,” kata Nila menjelaskan pentingnya memilih itinerary.
Tidak kalah pentingnya adalah tetap menjaga waktu istirahat dan makan anak agar stamina anak tetap prima selama liburan. Anda bisa memanfaatkan waktu luang di perjalanan untuk mengajak anak tidur siang. Selain itu selalu bawa persediaan makan dan camilan yang bisa disantap di sela-sela perjalanan.

3. Cari destinasi yang aman

Di masa pandemi, orang tua harus lebih selektif mencari kegiatan liburan agar anak tetap aman dan terlindungi dari paparan virus. Danny mengungkapkan, saat ini tren masyarakat pun mulai mencari destinasi wisata yang bisa menunjang kegiatan outdoor seperti bersepeda bersama-sama keluarga.
Bergesernya tren ini selain karena menghindari kerumunan dan mencari lingkungan dengan sirkulasi udara yang baik, kegiatan alam juga bisa menjadi metode pembelajaran yang bermanfaat untuk anak.
“Untuk anak-anak saat liburan ke alam seperti trekking, buat anak-anak cukup challenging dan bisa menambah pengalaman baru untuk anak. Aktivitas ini juga bisa build their imagination, dan kita bisa mengajarkan mereka untuk bertanggung jawab. Misalnya kenapa kita harus menjaga alam, menyayangi dan jangan menyakiti hewan, dan lain sebagainya,” tutur Danny.

4. Cermat bawa perlengkapan anak

Manfaatkan fasilitas di hotel agar tidak kerepotan membawa banyak keperluan anak. Foto: Shutterstock
Tidak bisa dipungkiri, traveling bersama anak membuat barang bawaan kita pun semakin banyak. Mulai dari baju, camilan, hingga mainan anak agar ia tidak bosan selama di perjalanan.
Nila pun membocorkan triknya saat liburan bersama anak agar tidak perlu membawa seluruh perlengkapan anak yang merepotkan. Salah satunya dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di hotel, seperti layanan restoran hingga laundry.
“Kalau untuk packing, always do your research cuaca dan musimnya bagaimana biar tidak saltum (salah kostum). Selain itu yang sering menjadi kesalahan saat traveling bareng bayi, semua perlengkapan dibawa. Padahal kalau menginap di hotel, kita bisa memanfaatkan alat di hotel atau minta bantuan restoran di sana,” jelas Nila.
Nila memberikan contoh, jika traveling cukup selama dua minggu, tidak perlu bawa baju untuk dua minggu. Anda bisa mencuci di hotel atau memanfaatkan laundry di hotel. Apalagi baju anak juga kecil jadi waktu pembersihan dan pengeringannya pun cepat.
Selain itu yang tidak boleh dilupakan adalah membawa perlengkapan sanitasi agar kebersihan diri dan lingkungan anak lebih terjamin. Mulai dari masker cadangan, hand sanitizer, disinfectant spray, hingga tisu basah antiseptik.
Tidak kalah pentingnya tentu adalah keamanan dan kesehatan anak saat liburan. Jadi bila situasi belum memungkinkan, sebaiknya tahan diri untuk berkegiatan di luar, ya, Moms!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan tiket.com