Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Anak 10 Tahun di AS Tersesat di Hutan, Ternyata Tidur Sambil Berjalan
26 September 2024 13:00 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
New York Post melansir, Sheriff Webster Parish, Jason Parker, mengungkapkan Peyton dikabarkan menghilang sekitar pukul 10 malam. Anak itu dilaporkan sedang berjalan sambil tidur ketika meninggalkan rumahnya.
“Ketika kantor diberi tahu, keluarga dan tetangga telah mencarinya sekitar satu jam. Ratusan relawan ikut bergabung untuk menemukan anak yang hilang tersebut,” ujar Parker.
Mulanya, petugas menggunakan kamera jejak atau kamera jarak jauh yang biasa digunakan oleh para pemburu. Kamera tersebut merupakan satu-satunya alat pencarian yang digunakan untuk melacak keberadaan Peyton. Kamera pun dikerahkan di tengah hutan belantara.
Kemudian seorang operator drone bernama Josh Klober ikut mendengar kabar hilangnya seorang gadis, dan ia pun menyatakan ingin membantu.
Klober bahkan melakukan perjalanan sejauh 40 mil atau sekitar 64 km dari rumahnya di Arkansas untuk ikut pencarian. Ia pun tiba tanggal 15 September, dengan membawa sebuah drone yang memiliki kemampuan pencitraan termal dari sebuah perusahaan Drone Management Services LLC, dan mulai mengamati area hutan tersebut.
ADVERTISEMENT
Klober pun meminta kantor Sheriff Webster Parish untuk turut menyiapkan perlengkapan pendukung, seperti TV besar dan generator sebelum meluncurkan drone.
Sekitar 20 menit drone terbang menelusuri hutan, Klober pun menemukan Peyton dalam posisi meringkuk di hutan lebat.
“Kami melihat piyama ungu dan putih yang dikenakan. Dia terbaring di sana dan tidak bergerak. Semua orang hanya menahan napas,” ujar Klober.
Petugas dan tim penyelamat pun bergerak ke lokasi kejadian. Sekitar pukul 11 malam, Peyton akhirnya dibangunkan oleh ayah sahabatnya lalu dibawa ke tempat yang aman.
Peyton rupanya berjalan lebih dari 1,5 mil (sekitar 2,4 km) dari rumahnya ketika dia ditemukan di lokasi kejadian. Parker pun bersyukur dan menganggap kejadian ini sebuah keajaiban, karena Peyton tidak mengalami luka apa pun saat ditemukan.
ADVERTISEMENT
“Kecuali beberapa gigitan nyamuk, dia baik-baik saja,” ucap Parker.
Punya Kebiasaan Tidur Sambil Berjalan
Usut punya usut, keluarga Peyton mengungkapkan kepada polisi bahwa anaknya memang punya kebiasaan tidur sambil berjalan. Tetapi, sebelum-sebelumnya tidak pernah meninggalkan rumah.
“Dia sangat gembira bisa kembali ke orang-orang yang dicintainya. Dan sangat gembira bisa kembali ke rumah,” ungkap Parker.
Tidur sambil berjalan, atau dikenal juga dengan somnambulisme, merupakan kondisi ketika seseorang melakukan aktivitas tertentu atau berjalan dalam keadaan tidur. Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab perilaku yang tidak biasa ini.
Namun, Cleveland Clinic menyebut para peneliti yakin genetika mungkin berperan penting pada kebiasaan tidur sampai berjalan.
Tidur sambil berjalan sering kali terjadi 1-2 jam setelah tertidur. Perilaku ini lebih sering dialami pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, dan bisa menghilang seiring dengan bertambahnya usia.
ADVERTISEMENT
“Jika salah satu orang tua memiliki riwayat tidur sambil berjalan, maka anak mereka memiliki peluang 47 persen untuk melakukannya juga. Peluang itu meningkat menjadi 62 persen jika kedua orang tua memiliki riwayat tidur sambil berjalan,” tulis penjelasan dari Cleveland Clinic.
Selain genetika, beberapa faktor yang mungkin bisa menyebabkan seseorang bisa tidur sambil berjalan adalah stres, kurang tidur, gangguan jadwal tidur, mengidap penyakit yang berhubungan dengan otak, dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.