Anak 11 Tahun Punya HP Sendiri, Apakah Waktu yang Tepat?
5 November 2025 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
Anak 11 Tahun Punya HP Sendiri, Apakah Waktu yang Tepat?
Sebetulnya, boleh nggak ya anak 11 tahun punya HP sendiri? kumparanMOM

ADVERTISEMENT
Seorang ayah memberikan HP baru kepada anak sulungnya yang berusia 11 tahun.
ADVERTISEMENT
Bukan ponsel biasa, kali ini, ia mendapatkan HP sendiri yang bisa digunakan untuk bermain game. Awalnya, HP diberikan sebagai alat komunikasi, agar anak bisa menghubungi orang tua saat di luar rumah. Namun karena dianggap sudah bisa mengatur diri dan bertanggung jawab, sang ayah akhirnya memberikan ponsel yang bisa digunakan juga untuk bermain game.
Tapi apakah anak usia 11 tahun memang sudah cukup matang untuk memiliki HP sendiri?
Bukan soal Usia, tapi Kesiapan
Menurut Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, M.Psi, Psikolog, setiap anak memiliki tingkat kematangan yang berbeda.
“Memang betul bahwa kematangan tiap anak berbeda, sehingga usia bukan satu-satunya patokan,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo, M.Psi, kepada kumparanMOM, Rabu (5/11).
ADVERTISEMENT
Namun, usia tetap bisa dijadikan acuan umum untuk pemberian HP karena berhubungan dengan perkembangan kognitif, sosial-emosional, dan kemampuan mengatur diri.
Selain itu, lebih penting dari sekadar umur, orang tua perlu menilai kesiapan anak, seperti:
“Kalau belum, sebaiknya penggunaan gadget ditunda dulu,” ujar Vera.
Sebab, hal itu menandakan kemampuan kontrol diri anak belum matang.
Aturan Main yang Harus Disepakati
Jika anak dinilai sudah siap, pemberian HP perlu disertai aturan yang jelas sejak awal, agar anak belajar disiplin dan bertanggung jawab.
Vera juga menjelaskan, beberapa hal yang bisa disepakati antara orang tua dan anak adalah:
ADVERTISEMENT
Selain itu, orang tua juga disarankan untuk terlibat aktif, mengetahui game apa yang dimainkan anak, dengan siapa, dan bagaimana reaksinya selama bermain.
“Interaksi yang terbuka membantu anak belajar mengontrol diri dan mengenali efek game terhadap emosinya,” tambah Vera.
Bila memungkinkan, main game hanya di akhir pekan dan tidak perlu disimpan di HP anak, agar fokusnya tidak mudah teralihkan dari aktivitas lain.
Mulai dari Tujuan yang Jelas
Sebelum memberikan HP, orang tua perlu memiliki tujuan yang jelas.
“Kenalkan HP bukan sebagai hiburan utama, tapi sebagai alat komunikasi atau belajar,” saran Vera.
Gunakan sistem co-viewing, menonton video edukatif atau menelepon keluarga bersama anak. Batasi waktu dan akses dengan fitur parental control, serta pastikan waktu layar tidak mengganggu tidur, belajar, atau aktivitas fisik. Anak juga perlu dilatih tanggung jawab digital, seperti menjaga etika online dan tidak membagikan data pribadi.
ADVERTISEMENT
