Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pada beberapa anak, reaksi alergi yang parah (anafilaksis) dapat menimbulkan gejala yang lebih parah juga, misalnya penyempitan saluran pernapasan, penurunan tekanan darah atau syok, hingga kehilangan kesadaran.
Bagi Anda yang memiliki anak dengan alergi kacang, tentunya jadi was-was karena harus memastikan makanan apa pun harus bebas dari kacang. Ketika membeli makanan di pasaran, label makanan pun harus dicek untuk mengetahui apakah mengandung kacang atau tidak.
Meski begitu, sebuah studi terbaru memberikan secercah harapan untuk membantu anak-anak yang memiliki alergi kacang, dengan setidaknya membangun 'toleransi' pada tubuhnya.
Dikutip dari Motherly, studi inovatif yang didanai National Institutes of Health (NIH), yang diterbitkan dalam NEJM Evidence, menguji terapi paparan kacang tanah sederhana di rumah untuk meningkatkan toleransi secara aman, tanpa memerlukan perawatan yang rumit dan berbasis klinik. Caranya bagaimana? Mengkonsumsi setidaknya tiga sendok makan selai kacang. Kok bisa?
Penjelasan Studi soal Makan Selai Kacang untuk Membantu Anak-anak dengan Alergi Kacang
Untuk mengujinya, para peneliti di Mount Sinai Kravis Children's Hospital di New York, Amerika Serikat, melakukan uji klinis yang melibatkan 73 anak berusia 4 hingga 14 tahun, dengan tingkat alergi kacang yang tinggi. Peserta dibagi menjadi dua kelompok:
- Kelompok pemakan kacang tanah: Anak-anak ini memulai dengan 1/8 sendok teh selai kacang setiap hari dan secara bertahap ditingkatkan setiap delapan minggu di bawah pengawasan medis.
- Kelompok yang menghindari makan kacang: Anak-anak ini menghindari konsumsi kacang, berpedoman pada praktik standar manajemen alergi.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, selama 18 bulan penelitian dilakukan, toleransi anak-anak dalam kelompok yang mengkonsumsi kacang meningkat secara signifikan. Tidak ada yang mengalami reaksi alergi parah di rumah, dan hanya satu anak yang memerlukan epinefrin selama peningkatan dosis yang diawasi di lokasi penelitian.
Meskipun hal ini menunjukkan bahwa paparan bertahap mungkin merupakan strategi yang aman dan efektif untuk mengelola alergi kacang, orang tua dari anak-anak dengan alergi parah mungkin masih memiliki kekhawatiran.
Para ahli menekankan bahwa pendekatan apa pun yang melibatkan paparan alergen harus selalu dilakukan di bawah pengawasan medis yang ketat untuk memastikan keselamatan.
Pada akhir penelitian, hasilnya sangat mengejutkan:
- 100 persen anak dalam kelompok pemakan kacang dianggap mampu menoleransi 9 gram protein kacang (setara dengan tiga sendok makan selai kacang) tanpa reaksi.
- Sebaliknya, hanya 10 persen anak dalam kelompok penghindaran yang mencapai tingkat toleransi yang sama.
Setelah terus mengkonsumsi kacang tanah setiap minggu selama 16 minggu kemudian, diikuti dengan periode bebas mengkonsumsi kacang tanah selama delapan minggu, hasilnya 87 persen anak-anak dalam kelompok yang mengkonsumsi kacang tanah mempertahankan toleransi mereka. Itu artinya, mengkonsumsi selai kacang dianggap menunjukkan manfaat yang bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Menghindari kacang telah lama menjadi pendekatan standar untuk anak yang punya alergi. Namun, studi ini menunjukkan bahwa paparan bertahap yang diawasi secara medis dapat membantu anak-anak membangun toleransi, mengurangi risiko reaksi parah, dan mengurangi pembatasan makanan.
“Pendekatan ini menawarkan cara yang sederhana, mudah diakses, dan murah untuk membantu anak-anak dengan alergi kacang dengan ambang batas tinggi membangun toleransi dengan cara yang terkendali,” jelas peneliti utama Dr. Scott Sicherer, Direktur Elliot and Roslyn Jaffe Food Allergy Institute.
Meski begitu, Sicherer mengingatkan pentingnya penelitian lebih lanjut untuk memahami efek jangka panjangnya. Namun, bila Anda masih ragu untuk memperkenalkan selai kacang pada si kecil, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter anak Anda ya, Moms.
ADVERTISEMENT