Anak Bingung dengan Rasa Sedihnya, Ibu Harus Bagaimana?

2 Desember 2022 17:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak menangis. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak menangis. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Perkembangan emosional yang belum maksimal membuat anak kesulitan mengontrol perasaannya. Si kecil mungkin kerap menunjukkan rasa marah dan sedihnya. Misalnya saja anak sedih karena ditinggal ayah kerja, kehilangan mainannya, atau kecewa akan kegagalan yang dialaminya.
ADVERTISEMENT
Namun di balik itu, anak-anak cenderung bingung kenapa mereka memiliki perasaan sedih seperti itu. Oleh karenanya, peran orang tua sangat penting untuk membantu anak mengenali dan menerima perasaannya sendiri.
Lantas, apa yang bisa dilakukan ibu dan ayah untuk membantu anak menghadapi rasa sedihnya?

Cara Bantu Anak Menghadapi dan Menerima Rasa Sedih

Ilustrasi ibu memeluk anak yang sedih dan kecewa. Foto: Shutter Stock
Perasaan sedih karena kehilangan, kecewa, atau takut termasuk emosi utama yang dimiliki anak-anak. Nah, sebelum membantunya untuk menerima rasa sedihnya, orang tua perlu mengenali dulu perasaan si kecil yang sebenarnya.
“Ketika anak-anak sedih, mereka tidak hanya merasakan kesedihan itu, tetapi juga berpikir soal kesedihan dan bertindak dengan cara yang tampak sedih,” ungkap psikolog klinis di Long Island, New York, Jaclyn Shlisky, Psy.D, seperti dikutip dari Parents.
ADVERTISEMENT
Tatapan mata anak merupakan tanda yang paling jelas untuk mengidentifikasi apakah ia sedang sedih atau tidak. Terkadang, ada kesedihan yang berubah menjadi kemarahan karena anak belum sepenuhnya paham dengan perasaannya. Namun seiring bertambahnya usia, anak cenderung punya kesadaran bahwa orang tuanya dapat membantunya untuk mengatur emosi.
Moms, Anda tidak perlu langsung berlari menghampirinya dan mencoba menenangkan saat si kecil menangis karena kesedihannya. Menurut Jaclyn, hal itu justru hanya akan menutupi situasi yang sebenarnya tanpa menyelesaikan masalah.
ilustrasi anak berbuat salah Foto: Shutterstock
“Anak-anak membutuhkan cara agar ia bisa mengatakan rasa sedihnya seperti 'aku sedih karena…'. Jika tidak mendapatkannya, ia akan belajar bahwa perasaannya harus diredam alih-alih harus diungkapkan,” lanjut Jaclyn.
Misalnya si kecil sedih karena kehilangan mainan favoritnya, tanyakan perasaannya, kemudian dengarkan dulu luapan emosinya tanpa melakukan apapun jika ia tidak meminta. Ini akan membuat anak mengerti bahwa Anda akan selalu ada saat ia membutuhkannya.
ADVERTISEMENT
“Setelah itu, bantu menormalkan perasaannya dengan berbagi cerita soal pengalaman Anda saat mengalami kehilangan yang sama di usianya. Jujurlah tentang bagaimana sedihnya dan betapa Anda sangat ingin menangis saat itu,” kata Jaclyn.
Bicarakan pada si kecil tentang apa yang membantu ibu atau ayah untuk mengatasi rasa sedihnya saat itu. Menunjukkan emosi yang sesuai dengan perasaan anak sangat bermanfaat untuk membantunya menghadapi kesedihannya.
“Tidak masalah untuk mengatakan, 'ibu juga sedih dan menangis waktu itu, jadi, kamu juga boleh menangis'. Sehingga, anak sadar bahwa perasaannya bukan sesuatu yang perlu ditutupi tapi harus diterima dan dihadapi,” pungkas Jaclyn.