Anak Cemas Jelang PAS? Tenangkan dengan Tips dari Psikolog Ini

1 Desember 2019 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Senin (2/12) besok, sebagian besar sekolah dasar akan melaksanakan Penilaian Akhir Semester (PAS) untuk anak. Ya Moms, sebagai orang tua, Anda perlu memberikan si kecil semangat agar ia percaya diri menghadapi ujian nanti.
ADVERTISEMENT
Perhatikan pula perilaku anak Anda hari ini, Moms. Jika anak tampak murung, tiba-tiba merasa mulas atau sakit kepala, bisa jadi hal itu diakibatkan karena ia merasa cemas menghadapi ujian esok hari. Beberapa anak, mungkin juga dengan jujur mengatakan kalau ia merasa takut. Wah, harus bagaimana ya?
"Saat waktu ujian sudah di depan mata, respons dan kesiapan anak memang berbeda-beda. Ada anak yang santai-santai saja, tapi ada juga anak yang mengalami keresahan atau kecemasan," psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani M.Psi, Psi menjelaskan kepada kumparanMOM beberapa waktu lalu.
"Atau mungkin anak merasa santai menghadapi ujian bahasa, tapi cemas menghadapi ujian matematika," lanjut psikolog dari Klinik Terpadu Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia yang biasa disapa Nina ini.
Ilustrasi anak belajar. Foto: Shutterstock
Jika Anda sudah melihat tanda-tanda cemas pada anak, segeralah untuk mencari solusinya, Moms. Bila rasa cemas ini tidak hilang, anak tidak akan bisa belajar atau mengerjakan soal secara efektif. Sebab, aktivitas mental yang berhubungan dengan emosi akan mengganggu bahkan memutuskan akses ke pusat belajar di otak.
ADVERTISEMENT
Lantas, apa yang bisa orang tua lakukan untuk mengatasi rasa cemas anak saat menghadapi ujian?
Moms, cobalah pahami dulu apa yang menjadi sumber kecemasan anak. Peluk si kecil dan tanyakan apa yang membuatnya merasa cemas? Apakah ada materi yang belum dikuasainya dan perlu Anda dampingi untuk mengulangnya lagi? Atau ia cemas besok terlambat karena jalanan macet atau terlambat bangun?
Ilustrasi anak takut hadapi ujian Foto: Shutterstock
Terkadang, sekadar menyampaikan apa yang anak rasakan bisa mengurangi kecemasannya, Moms. Di luar itu yang tak kalah penting adalah mengajak anak bernapas dengan tenang. "Meski setiap saat kita bernapas, tapi bernapas dengan tenang juga bisa menjadi teknik relaksasi sederhana," ujar Nina.
Cara bernapas dengan tenang, kata Nina, adalah dengan meminta anak duduk dengan rileks, bersandar, kemudian pikirkanlah sesuatu yang menyenangkan. Setelah itu, tarik napas dengan tenang.
ADVERTISEMENT
Coba tuntun anak melakukannya dalam 3 hitungan, lalu lepaskan lagi 3 hitungan. Lakukan sampai anak merasa lebih baik. Katakan pada anak, ia juga dapat melakukan teknik bernapas ini saat besok ia mengalami kecemasan di tengah waktu ujian.
Selain teknik bernapas tenang, Anda juga dapat memberi minuman hangat yang disukai si kecil, mengajak anak bernyanyi atau bercanda sampai anak tertawa, memasang musik, mengajak anak melukis atau melakukan hal lain yang dia sukai, bahkan memijatnya.
ilustrasi anak belajar mengelola uang Foto: Shutterstock
Yang tak kalah penting, dampingi anak menghadapi stresnya dengan tidak meremehkan apa yang dirasakan. Misalnya jangan remehkan anak dengan bilang, "Baru ujian sekolah saja sudah cemas, apalagi nanti kalau ujian nasional atau ujian masuk perguruan tinggi."
ADVERTISEMENT
Menurut Nina, sikap seperti ini malah akan memperbesar rasa cemas dan akhirnya justru memperparah keadaan. Pastikan Anda sendiri juga tetap tenang ya, Moms. Jangan sampai anak tadinya tenang dan justru jadi cemas karena melihat orang tuanya khawatir!
Jadi, berikan saja anak semangat! Katakan padanya bahwa yang terpenting adalah berusaha maksimal dan yakinlah bahwa Anda akan terus mendoakan dan mendukung anak untuk mendapatkan yang terbaik.