Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Anak Demam Berdarah, Apakah Perlu Dirawat di Rumah Sakit?
5 Januari 2022 11:58 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 21 Januari 2022 14:55 WIB
ADVERTISEMENT
Melihat anak sakit demam berdarah memang bisa membuat orang tua cemas. Apalagi, demam berdarah dengue (DBD) dikenal sebagai salah satu penyakit berbahaya yang bisa mengancam keselamatan si kecil.
ADVERTISEMENT
Infeksi virus dengue penyebab demam berdarah dapat membuat anak mengalami demam tinggi secara terus-menerus dalam beberapa hari. Selain itu, anak juga akan mengalami nyeri otot, persendian, sakit kepala, muntah, perdarahan, hingga munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
Jika sudah begitu, apakah anak yang sakit demam berdarah perlu dirawat di rumah sakit? Simak penjelasan dari dokter berikut ini, Moms.
Penjelasan Dokter soal Perlu Tidaknya Anak Demam Berdarah Dirawat di Rumah Sakit
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi, SpA., IBCLC, keputusan rawat inap di rumah sakit pada anak dengan demam berdarah bisa dilakukan ketika tidak adanya tanda-tanda perbaikan kondisi selama masa pemantauan oleh orang tua di rumah dalam beberapa hari.
“Keputusan rawat inap akan diambil jika terdapat beberapa hal, seperti tidak ada perbaikan kondisi selama pemantauan demam, anak kesulitan makan dan minum, muntah atau nyeri perut hebat, lemas, hingga perdarahan yang nyata,” kata dr. Wiyarni saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dr. Wiyarni juga mengimbau agar orang tua bisa lebih waspada jika frekuensi buang air kecil anak menurun, kaki dan tangannya dingin serta pucat, hingga gangguan hemodinamika berat yang bisa menyebabkan syok. Beberapa kondisi tersebut merupakan tanda bahwa anak perlu mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit.
Selain itu, mengutip Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), anak dengan demam berdarah yang mengalami dehidrasi parah dengan tanda-tanda seperti, cenderung mengantuk, kurang berenergi, mata cekung, gelisah, hingga rewel juga memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Orang tua juga perlu mewaspadai adanya fase kritis demam berdarah pada anak pada hari keempat hingga keenam setelah demam. Pada kondisi ini, biasanya demam anak justru menghilang, namun ini merupakan fase berbahaya untuk sebagian pasien demam berdarah. Tanda-tanda peringatan umumnya dimulai dalam 24-48 jam setelah demam hilang seperti, kesulitan bernapas, muntah lebih dari tiga kali dalam 24 jam, hingga pendarahan.
ADVERTISEMENT
Bila anak menunjukkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya segera bawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, Moms.