Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Moms, ada banyak cara untuk mengenalkan tentang konsep berpuasa pada anak. Tak melulu harus langsung ikut menahan lapar dan haus selama seharian penuh, anak bisa diajari tentang makna puasa terlebih dahulu.
Misalnya, puasa tak hanya menahan lapar dan haus, tapi juga mengajarkan kepedulian, empati, dan tanggung jawab. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan adalah mengajak anak bersedekah, berbagi takjil untuk orang yang membutuhkan, ikut salat Tarawih di masjid, dan masih banyak lagi.
Nah, bagaimana dengan puasa? Sebetulnya tak ada waktu khusus kapan sebaiknya anak boleh diajari berpuasa. Namun, para ahli menyarankan anak sebaiknya diajari puasa saat umurnya sekitar 7 tahun. Pada usia tersebut, secara psikologis maupun medis, anak dianggap sudah cukup siap untuk menahan lapar dan haus selama sekitar 13 jam.
ADVERTISEMENT
Beberapa orang tua ada yang ingin mengajari anaknya puasa lebih dini karena menganggap semakin dini berpuasa semakin baik. Namun, apakah aman bagi anak? Apa dampak yang mungkin terjadi pada tubuhnya? Simak penjelasan selengkapnya dari dokter spesialis anak, dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC.
Dampak Anak yang Dipaksa Puasa
Wiyarni menyebut, memaksa anak berpuasa, terutama yang usianya masih kecil atau prapubertas, bisa memicu masalah kesehatan. Dampak tersebut muncul karena perubahan metabolisme pada tubuh karena selama puasa ada pembatasan asupan cairan dan makanan. Padahal anak yang aktif membutuhkan lebih banyak cairan dan sumber energi untuk menjaga kesehatan tubuh, terutama untuk perkembangan otak.
“Jika tidak dipantau dengan saksama, seorang anak bisa mengalami dehidrasi bahkan hipoglikemi. Yakni kekurangan cairan dan glukosa akan mengganggu kerja organ vital yang berdampak pada performa anak,” ujarnya kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan ada penelitian yang membuktikan bahwa anak kecil yang berpuasa selama mengikuti pelajaran di sekolah juga mengalami penurunan fungsi kognitif.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kondisi kesehatan anak, aktivitas hariannya, hingga toleransinya pada rasa lapar dan haus. Alih-alih memaksa, orang tua bisa dengan melatih anak berpuasa setengah hari, atau berpuasa minum terlebih dahulu, untuk melihat kemampuan anak dalam menahan lapar dan haus.
Setelah tubuh anak mulai mampu beradaptasi, level puasanya bisa ditingkatkan secara perlahan hingga mencapai puasa penuh ya, Moms.
****
Dapatkan informasi terupdate seputar dunia parenting dan motherhood setiap hari hanya di Moms Update! Cari tahu informasi lengkapnya di media sosial kumparanMOM! Klik di sini
ADVERTISEMENT