Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski 'tidak biasa', anak bisa saja duduk dalam posisi W dengan tenang dan nyaman. Maklum, badan anak masih lentur di usia balita.
Namun apakah sebenarnya posisi W ini berbahaya bagi kesehatan anak? Perlukah orang tua khawatir bila si kecil kerap melakukannya?
Bahayakah Jika Anak Duduk Posisi Huruf W?
Spesialis Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR (K) menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan orang tua terkait fungsi tubuh anak di usia bayi dan balita. Seperti dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) salah satunya menurut dr.Luh adalah bila anak suka duduk dengan tungkai posisi “W’’.
Sementara Healthline melansir, duduk dengan posisi W tidak baik karena dapat menyebabkan otot menjadi kaku, terutama otot tungkai kaki, pinggul, lutut dan pergelangan kaki anak.
ADVERTISEMENT
Selain itu, terdapat beberapa alasan lain mengapa sebaiknya anak balita tidak terlalu sering duduk dalam posisi W seperti berikut ini:
1. Kelemahan otot kaki
Saat duduk dengan posisi W, kaki anak akan mampu menerima beban kerja otot dan menciptakan pusat gravitasi yang lebih rendah dengan alas yang lebih lebar untuk menopang gerakannya. Akhirnya, kaki tidak akan banyak bergerak dalam posisi ini, yang seharusnya dapat membantu perkembangan keseimbangan anak.
Hal ini perlahan akan menimbulkan kelemahan pada otot kaki si kecil. Bila otot kakinya lemah, anak bisa jadi sering jatuh, mengalami keterlambatan dalam perkembangan keterampilan motorik kasar, dan memiliki postur tubuh yang buruk secara keseluruhan.
2. Displasia pinggul
Posisi duduk W juga perlu dihindari terutama pada anak yang menderita displasia pinggul. Sebab, duduk dengan posisi ini dapat meningkatkan kemungkinan pinggul terkilir.
3. Kelainan ortopedi
ADVERTISEMENT
Terlalu sering duduk dalam posisi W dapat membuat otot tungkai dan pinggul menjadi kencang. Jika otot kencang, mereka dapat menghambat gerakan normal, memengaruhi koordinasi dan keseimbangan perkembangan anak.
Otot kaki yang akan terpengaruh termasuk paha belakang, adduktor pinggul, dan tendon Achilles. Anak dengan kelainan ortopedi kaki menghadap ke dalam atau toeing in akan lebih sering jatuh saat berjalan atau berlari, karena kedua telapak kakinya saling bertabrakan.
4. Masalah koordinasi gerakan
Duduk pada posisi W bisa jadi tanda anak menghindari adanya koordinasi dan atau gerakan mandiri di sisi kanan dan kiri tubuhnya. Duduk di posisi ini akan membatasi gerak tubuh dan mencegah jangkauan ke seluruh tubuh secara lebih jauh.
ADVERTISEMENT
Misalnya, anak hanya dapat meraih benda-benda di sebelah kanan tubuh mereka hanya dengan tangan kanan dan benda-benda di sebelah kiri tubuh hanya dengan tangan kirinya.
Itu lah kenapa, orang tua perlu mewaspadai keterlambatan dalam dominasi atau ketangkasan tangan, keterlambatan motorik halus (memotong kertas dengan gunting, mengikat tali sepatu), dan keterlambatan motorik kasar (berlari, melompat, melompat), dan masalah lain dengan koordinasi sisi kanan dan kiri tubuh yang mungkin menyerang anak karena terlalu sering duduk dalam posisi W.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis