news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anak Gemuk, Apakah Pasti Obesitas?

7 Agustus 2020 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak gemuk menimbang berat badan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak gemuk menimbang berat badan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Banyak yang beranggapan bahwa anak yang gemuk dan montok adalah anak yang sehat. Bahkan, sebagian orang menganggapnya menggemaskan.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, perlu dipahami bahwa anak yang gemuk ternyata belum tentu sehat. Beberapa orang tua bahkan khawatir bahwa tubuh anak yang gemuk merupakan indikasi jika si kecil akan mempunyai berat badan berlebih atau obesitas saat dewasa kelak. Benarkah demikian?
Anak Gemuk, Apakah Pasti Obesitas? Foto: Shutter Stock

Kata Dokter soal Anak Gemuk dan Obesitas

Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Laktasi, dr. Citra Amelinda, SpA, M.Kes, IBCLC mengatakan bahwa seseorang dikatakan obesitas, apabila indeks massa tubuh (IMT) mereka di atas persentil 95. Hal ini sesuai dengan rekomendasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Adapun kategori penilaian IMT untuk anak di atas usia 5 tahun adalah sebagai berikut.
-Underweight: persentil kurang dari 5.
-Normal: persentil 5 - kurang dari 85.
ADVERTISEMENT
-Overweight: persentil 85 - kurang dari 95.
-Obesitas: persentil lebih dari 95.
Menurut dr. Citra, anak yang kelebihan berat badan atau remaja dengan massa otot yang besar memang dapat terlihat gemuk. Namun, kondisi ini belum tentu mengacu pada obesitas.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam laman resminya menerangkan bahwa obesitas merupakan lemak tubuh berlebihan yang tersimpan dalam tubuh. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh energi atau kalori yang masuk lebih banyak dibandingkan energi yang dikeluarkan oleh tubuh.
Ilustrasi anak obesitas. Foto: Shutterstock
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa obesitas sendiri didiagnosis berdasarkan IMT atau Body Mass Index (BMI) seseorang. Lantas, bagaimana cara menghitungnya?
IMT = Berat Badan (kg) / (Tinggi Badan (m)) 2
Langkah selanjutnya, setelah mendapatkan nilai IMT anak, Anda dapat memplotkan atau menentukan titiknya pada grafik IMT CDC (untuk anak usia 2-20 tahun). Namun, apabila anak berusia di bawah 2 tahun, maka grafik yang dipakai adalah grafik IMT WHO.
Ilustrasi bayi gemuk. Foto: Shutterstock

Penyebab Anak Gemuk

Dilansir WebMD, ada berbagai hal yang menyebabkan anak gemuk. Penyebab yang paling umum adalah faktor genetik, kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang tidak sehat, atau kombinasi dari ketiga hal tersebut. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, anak yang gemuk juga dapat disebabkan karena kondisi medis seperti masalah hormon. Anda pun dapat mengajak si kecil ke dokter untuk berkonsultasi terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
Perlu diingat lagi bahwa obesitas tak sama dengan kegemukan. Obesitas diartikan berat badan anak sudah berada jauh di atas normal. Adanya penumpukkan lemak di beberapa atau bahkan seluruh tubuh pun dapat membuat anak sulit beraktivitas dengan bebas. Mereka biasanya gampang lelah ketika melakukan suatu kegiatan. Misalnya, olahraga.
Ilustrasi anak gemuk. Foto: Shutterstock

Cara Cegah Anak agar Tidak Obesitas

Bagi Anda yang memiliki anak gemuk dan ingin mencegah si kecil dari obesitas, hal yang dapat Anda lakukan adalah dengan memberikan asupan variasi makanan bergizi lengkap dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Selain itu, hindari makanan berkalori tinggi namun rendah gizi, seperti jajanan tidak sehat. Perbanyak aktivitas fisik yang sesuai dengan hobi anak juga dapat Anda lakukan.
"Kurangi screen time. Diet juga, artinya mengajarkan pola makan hidup sehat. Memilih makanan apa saja yang baik dikonsumsi. Tidak sekadar membatasi asupan seperti pada dewasa," ujar dokter yang juga berpraktik di RS Primaya Bekasi Timur tersebut kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT