Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anak mengikuti ekskul tidak sekadar untuk memenuhi kebutuhan penilaian dari sekolah saja, Moms. Tetapi, manfaatnya bisa jauh lebih besar dari itu.
Dikutip dari WebMD, anak-anak sejak usia TK, atau sekitar usia 5 tahun, sebenarnya sudah berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan non-pelajaran formal. Ya, sekolah biasanya sudah menyediakan berbagai kegiatan yang bisa dipilih si kecil sesuai dengan minatnya sepulang sekolah.
Beberapa ekskul yang biasa tersedia di sekolah-sekolah, antara lain:
Anak-anak, terutama yang sudah berusia lebih tua, mungkin dapat langsung menentukan ingin mengikuti ekskul apa. Sebab, di usianya, ia sudah mulai memahami hal-hal yang disukainya. Berbeda dengan anak-anak kecil yang kerap mencoba banyak kegiatan.
ADVERTISEMENT
Apa Saja Manfaat Anak Ikut Ekskul di Sekolah?
Tentunya, ada beragam manfaat yang bisa didapatkan anak, seperti:
Beri Motivasi untuk Beraktivitas Fisik
Memang tidak semua kegiatan ekstrakurikuler bersifat fisik. Tetapi, bila anak menyukai kegiatan-kegiatan di luar ruangan, maka ekskul olahraga bisa jadi pilihan.
Dengan beraktivitas fisik, anak memiliki risiko lebih rendah terhadap masalah kesehatan, seperti depresi, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kepadatan tulang yang rendah, sindrom metabolik, hingga obesitas.
Anak yang terbiasa beraktivitas fisik juga tidur lebih baik dan mendapat manfaat kesehatan dari tidur malam yang cukup. Ingat, anak-anak disarankan untuk beraktivitas fisik setidaknya 60 menit dalam sehari.
Tingkatkan Perkembangan Sosial
Kegiatan ekstrakurikuler juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang mereka dibutuhkan saat dewasa. Sebab, kegiatan ini akan menyediakan banyak kesempatan untuk belajar soal kepemimpinan, kerja sama, hingga berinteraksi dengan teman sebaya.
ADVERTISEMENT
Anda mungkin bisa mengarahkan anak untuk mencari ekskul sesuai dengan hal-hal yang diminatinya. Dan mempertemukan mereka yang memiliki latar belakang sama. Di sisi lain, kegiatan ekskul juga memberi anak-anak kemampuan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda dari mereka, baik itu secara agama, fisik, dan lainnya. Sehingga, akan semakin memperluas pandangan dunia mereka.
Sebuah studi juga pernah mengamati kegiatan ekstrakurikuler pada anak-anak selama masa transisi dari masa kanak-kanak pertengahan menuju remaja awal, atau sekitar usia 9-13 tahun. Hasil temuan menyebut anak-anak yang berpartisipasi dalam kegiatan ekskul merasakan tingkat rasa memiliki yang lebih tinggi terhadap teman sebayanya. Dan perasaan ini yang kemudian dibawanya hingga remaja dan dewasa.
Tingkatkan Harga Diri dan Membangun Minat Anak
Beragamnya kegiatan ekskul memungkinkan anak-anak menemukan minat dan bakat mereka. Kegiatan ekskul dapat membantu anak mengembangkan rasa percaya diri. Bahkan, meningkatnya harga diri setelah mengikuti ekskul merupakan salah satu manfaat yang paling banyak dilaporkan.
ADVERTISEMENT
Dengan menunjukkan minat yang luas atau berkomitmen pada disiplin ilmu tertentu, maka bisa meningkatkan peluang anak untuk masuk sekolah atau kuliah lewat jalur prestasi juga lho, Moms!
Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Dan tidak kalah penting, ekskul bisa membantu anak memiliki kesehatan mental dan psikososial yang baik. Salah satu studi menemukan bahwa remaja yang berpartisipasi dalam kegiatan ekskul, ia akan menunjukkan tingkat kepuasan hidup dan memiliki semangat optimisme lebih tinggi. Serta, tingkat kecemasan dan gejala depresi yang lebih rendah.
Para remaja ini juga melaporkan screen time mereka jauh lebih sedikit. Padahal, anak remaja yang terpapar screen time secara berlebihan justru memiliki tingkat kepuasan hidup dan optimisme yang lebih rendah, serta tingkat kecemasan dan gejala depresi yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Bangun Kebiasaan Positif
Terakhir, kegiatan ekskul membantu anak-anak mengembangkan kebiasaan positif yang membuat mereka terbiasa hidup sehat sepanjang hidup. Begitu juga berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan secara umum, meliputi keterampilan manajemen waktu, keterlibatan masyarakat, pengembangan rutinitas, dan kegigihan hidup.