Anak Kedapatan Mencuri, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

9 Juni 2023 19:31 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Kedapatan Mencuri, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua? Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Kedapatan Mencuri, Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua? Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Anak-anak seringkali masih kesulitan membedakan batasan antara perbuatan baik dan tercela. Banyak hal bisa ia lakukan tanpa memikirkan konsekuensi atau mengerti apakah aksinya melanggar norma.
ADVERTISEMENT
Ya, Moms, tidak seorang pun ingin anak mereka mencuri. Maka wajar apabila orang tua merasa khawatir, sedih, dan marah, jika ternyata si kecil melakukannya. Terkadang orang tua jadi bingung apa yang harus dilakukan saat menghadapi anak yang kedapatan mencuri.
Dokter anak dan ketua Komite American Academy of Pediatrics (AAP) untuk Psikososial, dr. Arthur Lavin, menyebut, aksi pencurian yang dilakukan anak-anak ternyata sering terjadi. Terutama pada anak kecil atau remaja.
Ia menyebut, yang paling penting adalah menangani pencurian dengan cara mengajarkan anak-anak bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang salah. Serta, orang tua juga harus bisa memotivasi mereka untuk tidak melakukannya lagi. Jadi, ia menyarankan pada para orang tua untuk mencari tahu apa penyebab anak mencuri dan bagaimana cara bijak meresponsnya.
ADVERTISEMENT
Dokter Lavin memaparkan, semua manusia cenderung penasaran dan menginginkan apa yang tidak bisa kita miliki.
"Jika Anda memberi tahu anak-anak untuk tidak melakukan sesuatu atau mereka tidak boleh mengambil sesuatu, mereka cenderung akan melanggarnya," jelas Dokter Lavin Dikutip dari Verywell Family.
Terkadang ada orang tua yang menormalisasi perbuatan anak-anak, termasuk perbuatan buruk dengan dalih 'namanya juga anak-anak, maklumin saja'. Nah pembenaran semacam itu tetap tidak dianjurkan, Moms. Sebab anak jadi tidak tahu bahwa apa yang mereka lakukan adalah salah.
Menurutnya penting juga untuk mempertimbangkan usia anak, kedewasaan, apa yang dicuri, dan konteksnya. Misalnya, mengambil sesuatu dari toko atau orang asing, berbeda dengan mengambil dari anggota keluarga atau benda yang ada di dalam rumah.
ADVERTISEMENT
Misalnya adik mengambil kue diam-diam yang sebetulnya merupakan jatah kakaknya. Itu bukan tindakan kriminal, tapi orang tua tetap perlu memberikan penegasan bahwa apa yang dilakukan si adik adalah salah.
Dari ketegasan-ketegasan sikap semacam itu, anak akan lebih mudah paham bahwa ada batasan-batasan kepemilikan untuk setiap individu. Dengan demikian, ia tidak akan mencuri barang di tempat umum karena memahami konsep kepemilikan tersebut.
Nah Moms, berikut penjelasan lebih rinci kenapa ada anak yang mencuri.
- Kurangnya Pengetahuan dan Pemahaman
Dokter anak di Sanford, Florid, Candice W. Jones menilai meskipun manusia memiliki dorongan untuk setidaknya memegang barang terlarang, anak-anak perlu belajar mengapa bertindak berdasarkan dorongan hati itu salah dan bagaimana menolaknya.
"Mempertimbangkan alasan di balik perilaku tersebut dapat membantu Anda memutuskan bagaimana melanjutkan," kata Jones.
ADVERTISEMENT
Merupakan hal yang umum bagi balita dan anak prasekolah untuk mengambil milik orang lain. Pada usia ini, mereka tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana mencuri mempengaruhi orang lain dan bagaimana hal itu bisa berbahaya.
"Balita melewati fase 'milikku'. Mereka mungkin mengambil sesuatu tetapi itu tidak benar-benar mencuri," kata Dokter Jones.
Mereka juga mungkin mengambil sesuatu dari toko hanya karena mereka tidak memahami cara kerja kepemilikan. Bagi mereka, semua barang di sepanjang lorong mungkin tampak siap untuk diperebutkan.
"Jadi, mulailah berbicara dengan anak Anda tentang empati dan mengapa mencuri itu salah agar mereka bisa belajar menghargai milik orang lain. Jelaskan bahwa kita perlu membeli barang untuk memilikinya dan membawanya pulang," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan anak memahami konsep kepemilikan itu, lakukan percakapan rutin tentang pentingnya tidak mengambil barang milik orang lain. Anda dapat memberikan contoh, jika anak tidak ingin mainannya diambil oleh teman, maka ia juga tidak boleh mengambil mainan milik teman.
- Kontrol Impuls yang Buruk
Anak-anak masih kerap bertindak impulsif. Mereka mungkin hanya memiliki dorongan untuk menyentuh dan kemudian mengambil sesuatu bahkan tanpa berpikir tentang kepemilikan atau mengingat sesuatu yang terlarang.
Mereka dapat dengan cepat memasukkan benda yang mereka inginkan ke dalam saku tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Jadi, ajari anak untuk selalu bertanggung jawab dan mengontrol tindakan impulsifnya.
Ya Moms, penting untuk segera menangani insiden pencurian yang dilakukan anak, berapa pun usianya. Jika dibiarkan, perilaku ini dapat meningkat atau menjadi masalah yang lebih mendesak yang menandakan masalah kesehatan mental.
ADVERTISEMENT
Jika anak Anda mencuri sesuatu, segeralah untuk turun tangan. Bicaralah dengannya tentang apa yang terjadi. Gunakan strategi disiplin yang menjelaskan kepada anak bahwa mencuri itu salah dan melanggar kepercayaan.
Respons yang sehat dapat membuat anak Anda berpikir dua kali jika tergoda untuk mencuri lagi, dan mencegahnya menjadi kebiasaan, Moms.