Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ada berbagai macam nutrisi yang dibutuhkan anak untuk memaksimalkan tumbuh kembangnya, salah satunya zat besi. Tidak hanya berperan untuk mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, zat besi juga diperlukan untuk membentuk sel darah merah yang kehadirannya sangat penting dalam keseluruhan proses tumbuh kembang anak .
Sebenarnya, bayi dilahirkan dengan simpanan zat besi di dalam tubuhnya. Namun seiring bertambah usia, si kecil membutuhkan asupan kaya zat besi yang lebih banyak untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangannya. Sebagai contoh, sebanyak 97 persen kebutuhan zat besi anak usia 6 bulan harus dipenuhi dari makanannya.
Bila kebutuhan zat besi tidak terpenuhi, dampaknya bisa memengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang anak, Moms. Salah satunya dimulai dari risiko anemia akibat darah tidak memiliki cukup sel darah merah atau hemoglobin.
Anemia bisa menghambat suplai oksigen dan nutrisi sehingga anak terlihat kurang aktif dan kurang tanggap yang akhirnya akan memengaruhi aktivitas sehari-hari. Tumbuh kembangnya juga akan terganggu, karena anemia bisa menyebabkan anak mudah sakit karena menurunnya daya tahan tubuh.
Selain memastikan anak tercukupi asupan zat besinya, orang tua juga harus tanggap dan tahu tanda-tanda saat buah hatinya kekurangan zat besi. Lantas, apa saja tanda-tandanya?
1. Tidak nafsu makan
Banyak faktor penyebab turunnya nafsu makan anak, salah satunya ternyata kekurangan zat besi. Hal ini disebabkan karena saat tubuh kekurangan zat besi, maka hormon ghrelin juga ikut menurun.
Hormon ghrelin dikenal sebagai hormon lapar yang berperan memberikan sinyal ke otak kalau pasokan makanan dan gula di dalam tubuh rendah, sehingga membuat kita merasa lapar.
2. Berat badan sulit naik
Menurunnya nafsu makan otomatis membuat berat badan si kecil sulit untuk meningkat sesuai usia pertumbuhannya. Namun bukan itu saja, berat badan yang stagnan ini juga disebabkan oleh tidak sempurnanya penyerapan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh akibat kekurangan zat besi, Moms.
3. Menghambat daya tangkap anak
Otak berkembang begitu pesat di 1.000 hari pertama kehidupan anak, sehingga membutuhkan banyak zat besi. Sebab, zat besi memainkan peran penting dalam banyak proses perkembangan saraf dengan cara membawa oksigen ke sel-sel otak.
Sebaliknya, kekurangan zat besi pada anak di bawah dua tahun dapat berdampak signifikan terhadap perkembangan otak. Dilansir Psychology Today, tak hanya sulit fokus dan konsentrasi, kekurangan zat besi bisa berujung pada sejumlah masalah kognitif, emosional, dan sosial, seperti risiko ADHD hingga risiko kecemasan yang lebih tinggi.
4. Terganggunya kemampuan motorik
Tak hanya memengaruhi kemampuan kognitif, kekurangan zat besi dapat menyebabkan terganggunya kemampuan motorik si kecil. Misalnya, sulit menyeimbangkan tubuh bagian kanan dan kiri, refleks tubuh yang lambat, bahkan hingga gerakan yang tidak terkontrol. Hal ini terjadi karena perkembangan sistem saraf tidak sempurna.
Itulah beberapa tanda yang bisa dilihat saat anak kekurangan zat besi. Meski begitu, bila menemui gejala di atas, sebaiknya orang tua segera membawa anak ke dokter spesialis agar tidak terjadi salah diagnosis dan si kecil bisa mendapatkan penanganan lebih tepat.
Memilih sumber zat besi untuk anak
Jangan lupa memberikan asupan kaya zat besi pada anak setiap hari. Namun, ternyata tidak semua sumber zat besi yang ada pada makanan dapat diserap tubuh dengan baik, lho, Moms.
Ya, ada dua sumber zat besi yaitu heme dan non-heme. Zat besi heme lebih mudah diserap tanpa perlu harus dipengaruhi zat-zat lainnya. Beberapa makanan yang mengandung sumber zat besi heme di antaranya, daging sapi, unggas, dan seafood. Sedangkan non-heme lebih sedikit terserap tubuh, dan biasanya ditemukan dalam makanan nabati.
Nah, bila anak sudah memasuki usia 6 bulan, Anda dapat memberikan MPASI fortifikasi sebagai salah satu sumber zat besi yang memiliki penyerapan baik. Seperti SUN Bubur Sereal Susu 6+ dengan ESENUTRI yang tinggi zat besi. Bahkan kandungan zat besi di dalam SUN Bubur Sereal 6+ ini dapat membantu memenuhi 100 persen kebutuhan zat besi harian si kecil.
SUN Bubur Sereal Susu 6+ juga diperkaya protein untuk dukung tumbuh kembang optimal bayi, 11 vitamin dan 6 mineral, Omega 3 dan 6, serta serat pangan inulin yang dibutuhkan untuk jaga kesehatan pencernaan si kecil.
Tenang, Moms, sebab produk bubur bayi ini terbuat dari bahan alami yang dikeringkan, tanpa pengawet dan MSG, sehingga dijamin aman. Tekstur buburnya juga lembut, cocok untuk MPASI pertama bayi usia 6 bulan.
SUN Bubur Sereal 6+ tersedia dalam tujuh pilihan rasa lezat, Beras Merah, Ayam Kampung & Bayam, Ubi Ungu, Kacang Hijau, Pisang Susu, Brokoli & Wortel, dan rasa baru Kurma & Susu yang rasanya lezat.
Yuk, Moms, pastikan asupan zat besi buah hati terpenuhi setiap hari bersama SUN Bubur Sereal 6+ yang bisa dibeli di minimarket, supermarket, dan e-commerce pilihan!
Advertorial ini dibuat oleh kumparan Studio