Anak Kekurangan Zat Besi, Ini Dampak yang Perlu Orang Tua Waspadai

8 Februari 2021 16:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi makanan sehat dan mengandung zat besi untuk anak. Foto: Fauzan Anangga/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi makanan sehat dan mengandung zat besi untuk anak. Foto: Fauzan Anangga/kumparan
ADVERTISEMENT
Memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi setiap hari sangat penting. Bila sampai kurang atau tidak terpenuhi, kesehatan dan tumbuh kembang anak dapat terkena dampaknya.
ADVERTISEMENT
Salah satu nutrisi penting yang harus terkandung dalam makanan harian anak adalah zat besi. Bila asupan zat besi dalam makanan anak tidak mencukupi kebutuhannya, anak dapat mengalami kondisi yang disebut defisiensi zat besi atau kekurangan zat besi.
Apa dampaknya pada anak?

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Anak Foto: Shutterstock
Hal itu akan memberikan dampak yang buruk dalam proses tumbuh kembang anak baik secara kognitif, fisik, hingga sosial.
“Kekurangan zat besi tidak hanya memiliki dampak bagi pertumbuhan, tetapi juga pada perkembangan anak. Kondisi ini menghambat kemampuan anak untuk berkonsentrasi. Padahal, jika konsentrasi tidak optimal, maka daya tangkap anak menurun, daya ingatnya kurang optimal, dan rentan mengalami masalah kognitif lain seperti kesulitan menganalisa dan mengambil kesimpulan, sulit memecahkan masalah, dan kurang kreatif,” kata Psikolog Anak dan Keluarga Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si, pada acara talkshow yang diadakan oleh Danone Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia, Kamis (17/12).
ADVERTISEMENT
Hal senada disampaikan pula oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik dan Ketua Departemen Ilmu Gizi Klinik FKUI, dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, SpGK, bahwa asupan zat besi yang tidak cukup dapat menyebabkan menurunnya kecerdasan, fungsi otak, dan fungsi motorik anak sehingga dalam jangka panjang, dapat berakibat menurunnya performa di sekolah, perubahan atensi dan sosial akibat tidak tanggap terhadap lingkungan sekitar, serta perubahan perilaku pada anak.
dr. Nurul juga menjelaskan terdapat 2 jenis dampak yang bisa diakibatkan dari kekurangan zat besi, yakni dampak jangka pendek dan jangka panjang. Bagaimana maksudnya?

Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Kekurangan zat besi berdampak pada kecerdasan anak Foto: Shutterstock
Ya Moms, hal ini terjadi karena menurunnya fungsi otak anak yang menjadikan mereka kurang memperhatikan atau tidak fokus, pendengarannya menurun dan kurang responsif misalnya saat Anda mengajak mereka berbicara.
ADVERTISEMENT
Kemudian, menurunnya fungsi motorik karena tidak ada oksigen yang disimpan di otot mereka. Misalnya, jika ada teman yang mengajaknya bermain anak Anda tidak mau karena lemas. Selain itu, anak juga cenderung lebih mudah lelah dan tidak cekatan seperti anak seusianya.
Dampak jangka panjang yang bisa dialami anak seperti menurunnya performa di sekolah. Kemampuan berhitung, membaca dan menulis mereka akan berkurang. Padahal, mungkin sebelumnya mereka termasuk anak yang performanya bagus di sekolah. Kekurangan zat besi juga menyebabkan mereka cenderung acuh terhadap lingkungan karena mereka kurang tanggap dan tidak cekatan.
Anak yang kurang aktif bergerak kemungkinan akan mengalami perubahan pada perilakunya. Ya, mereka akan menjadi anak yang pemurung, penakut dan ragu-ragu. Hal itu membuat mereka akhirnya takut untuk mencoba sesuatu yang baru karena tidak percaya diri.
ADVERTISEMENT

Cara Cegah Kekurangan Zat Besi pada Anak

Cara Cegah Kekurangan Zat Besi pada Anak Foto: Shutter Stock
Untuk mencegah anak mengalami kekurangan zat besi, orang tua dapat memberi anak makanan yang kaya zat besi seperti daging merah, hati, ikan, ayam, bayam, dan susu pertumbuhan yang difortifikasi.
Selain itu, perhatikan lah asupan vitamin C pada anak, Moms. Karena ternyata, vitamin C dapat membantu tubuh menyerap zat besi dengan lebih baik.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis.