Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Para ilmuwan terus meneliti penyakit hepatitis akut pada anak yang hingga kini penyebabnya masih menjadi misteri. Sejak pertama kemunculannya di Inggris pada Oktober 2021 lalu, hingga kini sudah ada lebih dari 300 kasus di sekitar 20 negara.
ADVERTISEMENT
Lantas, bisakah anak yang terinfeksi hepatitis akut sembuh?
Bisakah Hepatitis Akut Disembuhkan?
Dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM menjelaskan, hingga saat ini ada sekitar 160 kasus infeksi hepatitis akut di Inggris dan semuanya bisa disembuhkan. Meski, 11 dari mereka harus menjalani transplantasi hati karena kondisinya yang sudah parah.
“Di Inggris tidak ada kematian tapi ada 11 yang transplantasi liver, berarti ada kelainan yang sangat berat yang kalau tidak dicangkok berbahaya. Kalau di Amerika 5 meninggal, di kita (Indonesia) 7 meninggal, jadi membahayakan jiwa banget,” kata Prof Zubairi dalam wawancara program To The Point bersama kumparan, Jumat (13/5).
Meski demikian, berkaca dari kasus-kasus yang terselamatkan, artinya penyakit ini masih bisa disembuhkan, Moms. Kasus-kasus hepatitis yang meninggal di Indonesia rata-rata datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi parah, sehingga sulit diselamatkan. Namun jika kondisinya belum parah, pada umumnya bisa diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dalam wawancara yang sama, dokter spesialis anak yang juga ahli gastro hepatologi, dr Ariani Dewi Widodo, mengimbau para orang tua agar segera membawa anaknya ke dokter apabila melihat gejala hepatitis akut yang muncul pada anak. Gejala yang dimaksud antara lain diare, mual, muntah, demam, hingga badan kuning.
“Kita waspada, tapi jangan lupa, jangan obati sendiri. Jangan periksa sendiri supaya bisa dilihat ini gejala yang butuh pemeriksaan lebih lanjut atau tidak,” kata dr Ariani.
Selain itu, jangan lupa terapkan protokol kesehatan ya, Moms. Tak hanya pakai masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, dan hindari kerumunan, tapi juga jangan berbagi makanan, alat makan, dan menggunakan handuk cuci tangan di tempat umum.
ADVERTISEMENT