Anak Kerap Memberontak? Pahami Penyebabnya, Moms

13 Januari 2023 11:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak memberontak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak memberontak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pola asuh orang tua akan mempengaruhi sifat dan sikap seorang anak. Misalnya, anak yang diasuh dengan cara otoriter, akan tumbuh menjadi pribadi yang otoriter pula nantinya. Jika diasuh dari orang tua yang suka memberontak, anak-anak pun juga bisa memberontak di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Namun, perilaku memberontak ini terkadang juga bisa dilakukan dengan sendirinya oleh anak. Mengutip Mom Junction, hampir semua anak mengalami fase memberontak, terutama saat memasuki usia praremaja. Sebab, sebagian besar fase ini terjadi saat anak-anak berusia 9-13 tahun, Moms.
Lantas, apa penyebabnya?

5 Penyebab Anak Memberontak

1. Menegaskan kontrol dan independensi
Ilustrasi anak marah. Foto: Shutter Stock
Seiring bertambahnya usia, anak-anak kerap memiliki kendali besar atas hidup mereka dan mencari kemandirian. Misalnya, suka membuat keputusan sendiri, menentukan pakaian yang ingin digunakan, teman-teman yang diinginkan, dan kegiatan yang dilakukan saat waktu luang.
2. Menjelajahi identitas
Selain menegaskan kontrol dan independensi, si kecil mungkin juga mengeksplorasi identitas mereka. Tak jarang, mereka mulai mempertanyakan berbagai hal pada dirinya sendiri, seperti tujuan hidupnya, pencapaian di usia dewasa, hingga memahami individualitas mereka. Sehingga, ketika orang tua tidak membantu anak untuk memahami identitasnya, mereka mungkin akan menunjukkan tanda-tanda pemberontakan.
ADVERTISEMENT
3. Menguji kesabaran orang terdekat
Ilustrasi anak marah. Foto: Shutter Stock
Terkadang, anak bertindak dengan cara tertentu untuk memastikan apakah perilaku tersebut bisa diterima atau tidak. Anak-anak suka bereksperimen untuk menguji kesabaran orang tua dan orang terdekatnya, dan melihat seberapa jauh mereka bisa melakukan tindakan itu sebelum menerima konsekuensinya.
4. Tekanan lingkungan dan teman-teman
Moms, tahu enggak sih, lingkungan dan teman-teman dapat mempengaruhi perilaku si kecil? Ya, mereka akan melakukan apa saja untuk menyesuaikan diri dan diterima lingkungannya. Artinya, ketika perilakunya tidak sama, anak-anak bisa dikucilkan bahkan menjadi korban bullying.
5. Mencari perhatian
Ilustrasi Ayah Marah pada Anak Foto: Shutterstock
Normal jika anak-anak mencari perhatian dan pengakuan. Bahkan, tak jarang saat orang tua sibuk dan tidak ada waktu, anak-anak akan melakukan apa saja untuk menarik perhatian. Namun, cara yang digunakan mungkin salah. Salah satunya dengan memberontak.
ADVERTISEMENT