Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Anak Kesulitan Menelan Nasi dan Daging? Coba Cara Ini, Moms!
25 Februari 2025 11:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Dimple Nagrani, SpA, BMedSc, ada dua tekstur makanan yang paling menantang untuk anak, yaitu nasi dan daging. Hal itu ia sampaikan dalam Acara Press Conference: SUN Ajak Ibu Lawan GTM dengan Metode GLM (Gerakan Lahap Makan) di The Gallery Cibis Park, Jakarta Selatan, Selasa (18/2).
Cara Agar Anak Mudah Menelan Nasi dan Daging
Kata dr. Dimple, nasi putih berukuran kecil, berbutir, dan licin. Jadi, setiap kali orang tua menyuapi nasi, sering kali langsung menyebar di dalam mulut dan ada beberapa butiran nasi yang terpeleset ke bagian belakang. Hal itu yang kemudian membuat anak gagging.
"Jauh lebih mudah untuk memberikan nasi dalam bentuk lemper atau arem-arem dibandingkan dengan satu sendok nasi yang berhamburan," ucap dr. Dimple.
ADVERTISEMENT
Nasi yang dibentuk lemper atau arem-arem memudahkan anak dalam mengunyah. Mereka akan cenderung lahap makan karena bentuk nasi yang mudah dimakan dan dikunyah.
Selain tekstur nasi, daging juga menjadi hal yang sering menyulitkan anak dalam mengunyah. Tekstur serat dari daging membuat anak terus mengunyah tanpa bisa menelannya.
"Daging suir anak itu bener-bener susah banget. Nggak bisa habis ngunyahnya, terus dia lepeh atau emut. Karena dia takut menelan makanan yang sebetulnya belum hancur di dalam mulut. Jadi sebetulnya refleks anak itu pinter banget,” katanya.
Selain itu, anak enggan menelan daging juga karena takut tersedak. Pilihan paling mudah untuk mereka ialah mengeluarkan atau membuang daging yang sudah dikunyah. Untuk mengatasi ini, Anda sebaiknya mengolah tekstur daging sebelum memberikannya ke anak.
Anda dapat mengubah daging sapi dan daging ayam menjadi bakso, perkedel atau nugget rumahan. Makanan olahan ini menjadi alternatif makanan agar mereka tetap makan daging dengan tekstur yang lebih ramah anak.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau kita udah gabungin jadi satu atau bahkan kita bikin ricebowl, ricebowlnya ada daging sapi yang disaring, kita bulet-buletin, kita celupkan ke telur, udah deh jadi," pungkas dr. Dimple.