Anak Lebih Rentan Demam saat Musim Hujan, Apa Penyebabnya?

20 Desember 2021 15:01 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serangan demam pada anak di musim penghujan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serangan demam pada anak di musim penghujan. Foto: Shutterstock
Saat musim hujan datang, orang tua biasanya jadi lebih protektif terhadap kesehatan anak. Bukan tanpa alasan, sebab anak jadi lebih rentan terjangkit berbagai virus atau bakteri penyebab penyakit, bahkan bisa membuat si kecil demam.
Jangan panik saat anak demam, Moms. Sebab, demam merupakan gejala umum yang rentan menyerang anak saat terinfeksi virus atau bakteri, apalagi di tengah cuaca yang tidak menentu ini.
Di acara IG Live bertajuk “Jurus Jitu Atasi Demam Si Kecil di Musim Penghujan” (23/11), Dokter Spesialis Anak, dr. Dimple Nagrani, Sp.A, BMedSc memaparkan beberapa hal yang menyebabkan anak mudah terserang demam. Apa saja? Yuk, cek di sini, Moms.

Penyebab Anak Jadi Mudah Demam di Musim Hujan

1. Perubahan Suhu di Masa Transisi
Peralihan dari musim panas dan musim dingin memang kerap jadi faktor anak lebih mudah terserang penyakit. “Transisi dari musim panas ke musim hujan membuat lingkungan kita menjadi lembap. Bakteri, virus paling sering dan senang berkembang biak di tempat-tempat yang lembap,” kata dr. Dimple.
2. Reaksi Tubuh terhadap Gangguan
Ilustrasi pemeriksaan gejala lain pada anak saat demam. Foto: Shutterstock
Demam yang terjadi pada anak bukan hanya karena infeksi ya, Moms. Ada beberapa alasan lainnya, seperti peradangan saat anak tumbuh gigi, anak alami dehidrasi, atau lingkungan sekitar yang terlalu panas.
Jadi Anda juga harus peka terhadap sumber demam yang terjadi pada anak. Dengan begitu, penyembuhan pun bisa dilakukan dengan tepat.
3. Daya Tahan Tubuh Belum Kuat
Moms, demam adalah reaksi yang sangat natural bagi tubuh anak. Demam memberi tanda sistem imun anak sedang melawan infeksi yang terjadi di dalam tubuh.
“Anak lebih sering demam daripada orang dewasa bisa juga karena kekebalan tubuhnya masih belum terlalu baik dibandingkan dengan orang dewasa,” kata dr. Dimple. Tubuh si kecil belum memiliki ‘tentara’ yang kuat untuk melawan virus dan bakteri yang menyerang tubuhnya. Karenanya, anak jadi lebih mudah terserang demam.
4. Pengaruh Pola Makan
Tidak terpenuhinya nutrisi tubuh anak—sering terjadi pada anak yang picky eater—bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuhnya tidak kuat. Jangan terkecoh dengan berat tubuh anak yang ideal, ya.
Meski berat badan baik, tubuh si kecil tetap mudah terserang virus jika asupan nutrisinya tidak lengkap. Karenanya, di masa peralihan ini, pastikan pola makan anak sehat dan hindari memberinya makanan yang terlalu dingin atau yang terlalu manis.
Setelah mengetahui penyebabnya, tentu Anda jadi lebih tenang sehingga bisa fokus memberikan pertolongan pertama saat anak menunjukkan gejala demam.
dr. Dimple juga memberikan tips yang bisa dilakukan saat menghadapi anak demam.
1. Periksa Suhu dengan Termometer
Ilustrasi pemeriksaan suhu tubuh pada anak dengan termometer. Foto: Shutterstock
Anak dikatakan demam jika panas tubuhnya di atas 37,5 Celsius, dari hasil pengukuran dengan termometer yang diletakkan pada ketiak anak. “Kita tidak bisa terlalu mempercayai telapak tangan. Kita harus melakukan pemeriksaan dengan termometer,” ujar dr. Dimple.
Perbedaan meletakkan termometer pada tubuh anak pun harus diperhatikan, Moms. Saat memeriksa suhu tubuh anak secara berkala, bandingkanlah di tempat yang sama, jangan berpindah-pindah.
2. Perhatikan Gejala Lainnya
dr. Dimple mengatakan, orang tua harus memperhatikan gejala lain saat anak demam. “Kalau ada gejala yang mengganggu tidur, makan, dan aktivitas, meskipun itu baru, itu sudah harus diajak ke dokter spesialis anak,” tegas dr. Dimple.
Tidak perlu menunggu demam hingga hari ketiga hari, ya. Sebaliknya, jika tidak ada gejala lain, orang tua bisa membawa anak ke dokter pada hari ketiga.
3. Berikan Paracetamol sebagai Pertolongan Pertama
Ilustrasi pemberian paracetamol pada anak. Foto: Shutterstock
“Kandungan obat yang paling tepat dan aman untuk diberikan pada anak adalah paracetamol. Efek sampingnya juga sangat sedikit. Kita boleh memberikan obat ini setiap 4 atau 6 jam,” kata dr. Dimple. Ia juga menambahkan orang tua boleh menyimpan paracetamol di rumah untuk berjaga-jaga jika anak demam.
Nah, karenanya, Anda bisa selalu siap sedia Termorex di rumah sebagai pertolongan pertama jika anak mengalami demam. Termorex adalah sirup penurun panas dengan rasa jeruk yang disukai pasti disukai anak-anak. Takaran paracetamolnya sesuai dengan dosis dan tidak mengandung alkohol di dalamnya, sehingga aman untuk bayi dan anak.
Termorex Baby untuk menurunkan demam pada bayi. Foto: Dok. Termorex
Berikan Termorex Sirup untuk anak yang sedang demam dan Termorex Baby untuk menurunkan demam pada bayi. Tidak hanya itu, Anda bisa berikan si kecil Termorex Plus jika si kecil demam dan disertai gejala lain seperti batuk, bersin, sakit kepala, dan hidung tersumbat.
4. Gunakan Plester Kompres Demam untuk Turunkan Suhu Tubuh
Ilustrasi pemberian plester kompres pada dahi anak. Foto: Shutterstock
Saat tubuh anak demam, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kompres. “Kompres untuk menurunkan demam dengan cara evaporasi. Jadi kalau kita mendinginkan, itu yang kita namakan sebagai surface cooling. Kita mendinginkan bagian kulit supaya evaporasi atau penguapan suhu tubuh bisa lebih lancar, sehingga tubuh bisa lebih dingin,” kata dr. Dimple.
Anda boleh memilih berbagai bagian tubuh untuk dikompres. Jika anak sangat aktif, kompreslah anak dengan patch (plester) untuk menurunkan demam. Moms bisa memberikan Termorex Patch yang aman untuk kulit anak saat ia demam.
Termorex Patch memberikan sensasi dingin dan nyaman pada permukaan kulit bayi dan anak. Plester hidrogel ini juga mengandung menthol yang mudah menembus lapisan kulit dengan baik sehingga meningkatkan efek pendinginan dan membantu menurunkan suhu tubuh.
5. Pastikan Anak Terhidrasi
Ya Moms, saat anak demam, pastikan asupan cairan tubuhnya cukup dengan minum air mineral. Mintalah si kecil minum lebih banyak dan secara berkala. Asupan cairan pada tubuh ini menghidrasi tubuh dan suhu tubuh dapat kembali normal.
“Badan si kecil itu isinya adalah cairan atau air, 80 persen isinya adalah air. Jadi, kalau memang dehidrasi, pasti badan terasa lebih panas,” kata dr. Diana.
Nah, demam anak kini bisa teratasi karena Anda bisa mengenali gejala dan cara penyembuhannya dengan baik. Jangan lupa untuk sediakan selalu seluruh varian Termorex sesuai gejalanya seperti Termorex Sirup, Termorex Baby, Termorex Plus, dan Termorex Patch.
Moms tidak perlu panik lagi saat musim hujan datang. Sediakan selalu Termorex di rumah, demam cepat reda, si kecil pun kembali ceria!
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Termorex.