news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Anak Lebih Tertarik dengan Gambar Daripada Tulisan, Orang Tua Harus Bagaimana?

7 Februari 2021 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Membacakan cerita bergambar sebelum tidur mungkin jadi rutinitas yang sangat disukai anak. Meski hal tersebut punya banyak manfaat, suatu hari nanti, si kecil harus bisa membaca buku secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, anak berusia 5-6 tahun biasanya sudah mulai mengenal abjad. Namun, biasanya mereka belum bisa membaca deretan panjang tulisan di buku, karena rasanya tidak menarik dipandang mata.
Berbeda jika Anda memberikan buku cerita dengan penuh gambar di dalamnya, anak pasti akan semangat untuk menjelajahi isi buku tersebut. Meski di dalam buku itu terdapat beberapa tulisan cerita pendek, seringkali anak malah mengabaikannya dan hanya fokus terhadap gambar sambil mulai berimajinasi sendiri.
Padahal, tujuan utama Anda memberikan buku kepada si kecil adalah untuk melatihnya membaca. Kalau sudah begitu, orang tua harus bagaimana, ya?
“Sebenarnya tidak apa-apa, justru itu merupakan start yang baik. Karena gambar bisa memberikan sejuta cerita, kita sebagai orang dewasa biasanya bisa berimajinasi apa saja dengan melihat sebuah gambar, begitu juga dengan anak,” kata Praktisi Pendidikan Anak sekaligus penulis buku Seri Guru Bumi Level 1, Nouf Zahrah Anastasia yang hadir dalam acara Live Talk Instagram bertema Berlatih Membaca yang Mengasyikkan yang diadakan oleh Bacapibo dan Guru Bumi beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT

Cara Hadapi Anak yang Tidak Tertarik Belajar Membaca

Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
Menurut Praktisi Pendidikan Anak yang kerap disapa Tasya itu, anak-anak yang kerap berimajinasi dengan memunculkan cerita baru dari sebuah gambar merupakan hal yang baik. Bagian terpentingnya adalah cerita yang dimunculkan anak masih berkaitan dengan gambar yang ada di dalam buku.
Anda tidak perlu mengoreksi atau pun menghentikan aktivitas anak yang sedang asyik berimajinasi dengan gambar. Sebab, gambar memang sesuatu yang lebih menarik daripada deretan huruf untuk anak-anak. Gambar lebih bermakna dan ada relevansinya dengan kehidupan mereka. Misalnya ketika anak melihat gambar seekor kucing, mereka akan teringat dengan boneka kucing kesayangannya.
Untuk menghadapi hal tersebut, mungkin Anda bisa membantu dengan memancing anak menggunakan pertanyaan seperti “Kenapa kamu bisa berpikir itu sama dengan kucingmu, Nak?” kemudian biarkan anak menyelesaikan cerita versi dirinya. Setelah itu, Anda bisa mulai membacakan buku cerita tersebut sesuai dengan isi aslinya.
Ilustrasi ibu membacakan dongeng untuk anak. Foto: Shutter Stock
Bacakan cerita di dalam buku tersebut dengan ekspresif dan buat anak merasa penasaran. Anda bisa memangku si kecil saat membaca cerita sambil menunjukkan tulisan dan gambarnya secara bersamaan. Dengan begitu, anak akan mulai tertarik dengan isi cerita di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Saat anak sudah menyukai satu buku cerita, biasanya mereka akan terus meminta dibacakan. Perlahan, berikanlah beberapa buku cerita lainnya sebagai pilihan agar anak bisa mengeksplorasi kemampuannya. Ya Moms, Anda bisa memberi tahu mereka bahwa ada buku lain yang ceritanya bagus dan perlihatkan gambar-gambar menarik di dalamnya agar anak merasa ingin tahu.
Penulis: Hutri Dirga Harmonis