Anak Makan Sushi, Aman Nggak Ya?

19 Oktober 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi sushi. Foto: In Green/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi sushi. Foto: In Green/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sushi merupakan salah satu makanan populer di Indonesia dan banyak disukai di berbagai kalangan. Makanan yang berasal dari Jepang ini memang cenderung mudah diterima di lidah masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, banyak juga sushi yang dimodifikasi dengan berbagai sentuhan rasa yang populer di Indonesia. Sushi juga bisa menjadi makanan sehat yang kaya akan asam lemak omega-3, protein, dan vitamin jika menggunakan ikan, sayuran hingga alpukat sebagai isinya. Asam lemak omega-3 membantu perkembangan otak dan mata anak-anak.
Tapi, mungkin Anda bertanya-tanya, apakah anak boleh makan sushi? Mengingat beberapa sushi diisi dengan ikan mentah.
Nah, agar lebih jelas, yuk simak penjelasan di bawah ini!

Boleh Atau Tidaknya Anak Makan Sushi

Healthy Children melansir, ada beberapa pertimbangan keselamatan dan kesehatan bagi orang tua terkait makanan ini. Apa saja?
Hindari Sushi Mentah
Sushi Prasmanan IMYU. Foto: kumparan
Makanan mentah atau yang tidak diolah sampai betul-betul matang bisa berbahaya untuk anak. Makanan mentah, dapat membuat tubuh terinfeksi kuman hingga membawa risiko penyakit yang berpotensi lebih tinggi. Ini tidak hanya terkait ikan atau makanan laut mentah saja lho, tapi juga termasuk produk daging sapi dan unggas yang tidak dimasak dengan betul-betul matang.
ADVERTISEMENT
Di Jepang, di mana sushi adalah salah satu makanan utama atau harian, orang tua umumnya menunggu sampai anak-anak berusia 2 ½ sampai 3 tahun untuk mengenalkannya. Namun dalam beberapa kasus, mereka bahkan menunggu sampai usia 5 atau lebih.
Tapi tak perlu kecewa, saat ini banyak sekali dijual sushi yang menggunakan lauk atau isian matang. Mulai dari telur dadar, salmon dan belut panggang, hingga daging sapi dengan bumbu teriyaki. Rasanya juga tak kalah enak kok, Moms!
Waspada Isian Sushi yang Bermerkuri
Kiwami Omakase, sushi termahal di dunia yang disajikan di restoran Sushi Kirimon, Osaka, Jepang Foto: Dok. Guinness World Records
Batasi sushi yang menggunakan lauk atau isi dari bahan-bahan rendah merkuri. Bahan yang tinggi kandungan merkurinya, seperti tuna, ikan todak, ikan bass, tilefish dan makarel misalnya, sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 120 gram seminggu. Sebagai gantinya, Anda bisa pilih sushi dengan ikan salmon atau kepiting yang mengandung sedikit atau tanpa merkuri sama sekali.
ADVERTISEMENT
Pilih dan Pastikan Tempat Makan Bersih
Sebaiknya, pilih tempat makan sushi yang dapat anda pastikan kebersihannya. Kebersihan saat mengolah maupun menyajikan sushi sangat memegang peranan penting untuk memastikan kualitas sushi. Ikan yang segar dan bebas dari kuman misalnya, bisa saja justru terkena kuman karena tangan yang mengolah tidak bersih atau dapur tempat mengolahnya kurang higienis.
Lengkapi Vaksinasi Anak
Ilustrasi imunisasi anak. Foto: Thinkstock
Walaupun jarang, bukan berarti anak Anda tidak mungkin tanpa sengaja makan sushi yang masih mentah atau kurang matang. Ini artinya anak tetap berisiko terinfeksi Hepatitis A dan atau parasit lainnya. Agar lebih aman, pastikan anak Anda telah menerima vaksin Hepatitis A sebelum dia mencoba sushi, ya!