Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Anak Merusak Barang Orang Lain, Bagaimana Sebaiknya Respons Orang Tua?
8 Mei 2025 12:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Moms, ketika anak merusak barang orang lain, reaksi orang tua sangat mempengaruhi cara anak belajar dari kesalahan, lho. Sangat wajar jika kita merasa kesal bahkan mungkin marah. Tapi menurut psikolog, menunjukkan kemarahan di momen seperti itu tidak akan memberikan solusi apa pun dan justru bisa membuat anak merasa takut hingga tak mau jujur di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Ini adalah saat yang baik untuk mengajari anak cara bertanggung jawab dan meminta maaf. Oleh karena itu penting bagi orang tua untuk bersikap tenang.
"Terkadang karena kita tidak enak dengan orang lain, kita jadi cenderung reaktif menanggapinya, tapi ketenangan justru dibutuhkan sekali dalam hal ini," ujar Psikolog Klinis Anak Rizqina Ardiwijaya kepada kumparanMOM, Rabu (7/5).
Rizqina mengatakan, jika respons orang tua terlalu reaktif bahkan cenderung menyalahkan anak, ini bisa jadi pengalaman buruk bagi mereka. Dampaknya anak jadi tidak terbuka, bahkan bisa memicunya untuk berbohong.
"Mereka tidak akan mau menceritakan kejadiannya nanti kalau kelak mereka melakukan kesalahan lagi. Bisa jadi mereka juga tidak mau jujur mengatakan kesalahannya," tuturnya.
Respons Orang Tua Bila Anak Merusak Barang Orang Lain
Lantas, apa yang sebaiknya orang tua lakukan apabila anak merusak barang milik orang lain?
ADVERTISEMENT
- Tanya tentang apa yang terjadi baik pada anak atau siapa pun yang menyaksikan kejadian tersebut.
- Jika anak Anda merusak barang tersebut, maka ajak mereka untuk minta maaf. Kemudian tawarkan untuk mengganti barangnya rusak.
- Bahas kejadian tersebut ketika sudah di rumah. Pastikan keadaan Anda dan anak sudah lebih tenang, bisa bicarakan hal ini menjelang waktu tidur.
"Jelaskan pada anak bahwa tindakan merusak barang akan ada konsekuensinya, baik berupa kerugian bagi diri sendiri maupun kerugian bagi orang lain. Dan hal tersebut tidak boleh diulangi," pungkas Rizqina.