Anak Mimpi Buruk: Penyebab dan Cara Mengatasi

26 Februari 2018 18:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pahami anak merengek dengan kondisi sekitarnya. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Pahami anak merengek dengan kondisi sekitarnya. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Semua orang pasti pernah mengalami mimpi buruk. Sayangnya, menurut sebuah penelitian yang dilansir Medical Daily, mimpi buruk lebih sering terjadi pada anak-anak.
ADVERTISEMENT
Menurut American Academy of Sleep Medicine (AASM), 10 sampai 50 persen anak berusia 5 sampai 12 tahun lebih sering bermimpi buruk yang cukup parah. Tentu saja hal ini membuat orang tua jadi khawatir.
Mimpi buruk pada anak biasanya berasal dari mendengarkan cerita seram sebelum tidur, nonton film seram: yang bercerita tentang monster, hantu maupun bintang buas, atau mungkin anak sedang mengalami kecemasan yang berlebihan sehingga mereka tidak bisa berpikir jernih.
Penyebab lainnya yakni anak sedang mengalami kelelahan. Jadi, jika Anda berpikir anak yang lelah akan tidur dengan nyenyak, maka pikiran Anda tidak sepenuhnya benar, Moms.
Kurang tidur atau aktivitas berat juga dapat menyebabkan anak jadi kelelahan sehingga bisa mengganggu siklus tidurnya pula. Hal ini secara tidak langsung bisa menyebabkan otak anak menangkap sinyal tersebut dan melepaskannya menjadi mimpi buruk.
ADVERTISEMENT
Selain itu, makan terlalu banyak sebelum tidur juga bisa menyebabkan anak bermimpi buruk. Meski belum diketahui pasti hubungan antara makan banyak dan mimpi buruk. Namun, uniknya ini terjadi pada orang dewasa.
Lalu bagaimana mengatasi mimpi buruk pada anak?
Ibu menyayangi anak (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ibu menyayangi anak (Foto: Pixabay)
Dikutip kumparanMom (kumparan.com) dari laman Mom Junction, hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah meyakinkan buah hati bahwa semua akan baik-baik saja.
Berikan pelukan dan cium hangat pada anak. Percayalah, tidak ada yang lebih menyenangkan dan menenangkan buah hati selain mendengar suara lembut dan mendapat pelukan dari Anda.
Anak tertidur di bahu ibu (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Anak tertidur di bahu ibu (Foto: Pixabay)
Kedua, jelaskan bahwa mimpi buruk hanya sebatas mimpi. Setelah mimpi buruk menimpanya, jelaskan pada anak bahwa itu hanya mimpi dan tidak mungkin terjadi di kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Ketiga, temani anak sampai ia tertidur. Setelah anak mengalami mimpi buruk, temanilah ia sampai terlelap. Ini akan membuat anak jadi lebih aman dan tenang. Tapi perlu diingat, bahwa Anda tidak bisa membiasakan diri Anda untuk menemani mereka sampai tertidur terus-terusan. Karena hal ini bisa mengagalkan niat Anda untuk membiasakan anak tidur sendiri.
Selamat mencoba, Moms!