Anak Mona Ratuliu Alami Alergi saat Diberikan Kacang Telur, Kok Bisa?

27 Mei 2021 14:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Mona Ratuliu Alami Alergi saat Diberikan Kacang Telur, Kok Bisa? Foto: Instagram/@monaratuliu
zoom-in-whitePerbesar
Anak Mona Ratuliu Alami Alergi saat Diberikan Kacang Telur, Kok Bisa? Foto: Instagram/@monaratuliu
ADVERTISEMENT
Ketika bayi berusia 6 bulan, itu artinya ia sudah bisa diperkenalkan dengan MPASI atau makanan pendamping ASI. Sebagai orang tua, tentu Anda ingin memberikan berbagai makanan yang bernutrisi untuk anak.
ADVERTISEMENT
Agar si kecil tidak bosan, Anda pun mungkin akan bereksperimen mencari menu baru setiap harinya. Salah satu sumber protein yang mungkin terpikirkan oleh Anda untuk diolah jadi MPASI bayi adalah kacang. Selain sumber protein nabati, kacang juga mengandung banyak vitamin, mineral, lemak yang baik untuk tumbuh kembang bayi.
Di samping berbagai manfaat yang diperoleh dari kacang, ada beberapa bayi yang malah muncul reaksi alergi saat diberikan. Kondisi tersebut juga baru dialami oleh Numa Kumala Srikandi, anak keempat pasangan selebriti Mona Ratuliu dan Indra Brasco.
Dalam salah satu unggahan di Instagram pribadinya, sang ibu berkisah bahwa anaknya yang genap berusia 1 tahun itu alergi saat diberikan kacang telur. Padahal, Mona hanya memberikan sedikit kulit kacang telur tersebut.
ADVERTISEMENT
"Numa belum pernah MPASI pakai telur karena kulitnya ada indikasi alergi, jadi Bundanya deg-degan mau cobain telur. Hari ini mungut kulitnya kacang telur sedikit. Alhasil, merah semua dari muka sampai kaki. Untung standby obat alergi di rumah Ciyaaan Numaaa," tulis sang ibu dalam keterangan tersebut.

Penyebab Alergi yang Dialami Anak Mona Ratuliu

Bayi Mona Ratuliu alami dermatitis atopik Foto: Instagram/@monaratuliu
Ya Moms, Numa memang sudah mengidap dermatitis atopik sejak usia 3 bulan. Diketahui dermatitis atopik atau eksim susu merupakan suatu masalah kulit yang sebenarnya kerap kali dialami oleh bayi maupun anak. Kondisi ini biasanya ditandai dengan munculnya kemerahan, kulit kering, bersisik, dan disertai rasa gatal pada satu atau beberapa anggota tubuh seperti wajah, leher, siku, lutut, dan pergelangan kaki.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), faktor penyebab dermatitis atopik ini belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini biasanya dapat terjadi karena faktor keturunan dalam keluarga. Selain itu, kelainan kulit juga dapat terjadi karena alergi. Misalnya, alergi terhadap makanan tertentu (susu sapi, telur ayam, ikan laut, kacang-kacangan, dan lain-lain) atau mungkin saja alergi terhadap debu, serbuk sari, dan bulu binatang.
Untuk itu, meski kacang-kacangan memiliki banyak nutrisi, tapi tak semua bayi bisa memakannya. Sejak bayi berusia 6 bulan pun sebenarnya si kecil boleh-boleh saja Anda berikan kacang, namun dengan catatan ia tak memiliki riwayat alergi terhadap kacang. Ya Moms, pasalnya kacang bisa jadi alergen.
Sebaliknya, bila si kecil tidak memiliki alergi dan sudah siap diberi kacang-kacangan, maka Anda bisa memberikannya. Pastikan saja Anda mengolahnya dengan benar agar ia tidak tersedak, Moms.
ADVERTISEMENT