Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Anak Pakai Produk Perawatan Kulit Orang Dewasa, Boleh Enggak Sih?
16 Agustus 2024 11:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Reza Fahlevi, Sp.A, kita perlu mengetahui dulu yang namanya anatomi kulit. Struktur kulit manusia tersusun dari lapisan epidermis, dermis, dan subkutis yang setiap bagian memiliki fungsi masing-masing.
Pada anak dan bayi, biasanya lapisan kulit tersebut lebih tipis dibandingkan orang dewasa. Bila dilihat di mikroskop, akan terlihat sel-sel lapisan kulitnya lebih renggang.
"Itulah sebabnya kulit anak lebih mudah sensitif, iritasi, dan kering. Itulah kenapa kita harus menyesuaikan produk-produk kulit untuk bayi dan anak itu harus menggunakan untuk bayi dan anak, enggak boleh [produk] untuk dewasa," jelas dr. Reza dalam acara kumparanMOM Festival Hari Anak 2024 di GBK beberapa waktu lalu.
dr. Reza menyoroti produk-produk kulit perawatan kulit orang dewasa biasanya mengandung bahan-bahan kimia yang lebih banyak. Begitu juga dengan pH atau derajat keasaman yang terkandung berbeda.
ADVERTISEMENT
"Kalau orang dewasa biasanya produk kulit atau sabun pH-nya basa, tapi pada anak butuh yang sedikit asam untuk menyesuaikan pH anak itu sendiri. Dan itu enggak merusak kulit anak," tuturnya.
Sampai Kapan Produk Perawatan Kulit Anak Dipakai?
Mungkin Anda jadi bertanya-tanya, sampai kapan si kecil masih harus menggunakan produk khusus anak? Menurut dr. Reza, produk-produk tersebut bisa digunakan hingga usianya 12 tahun. Apa alasannya?
"Tadi dikatakan kulitnya masih tipis, renggang, nah itu [usia 12 tahun] sudah menuju untuk proses lebih dewasa. Jadi kalau pakai sabun yang ingredientsnya sudah seperti dewasa, itu boleh di atas anak usia 12 tahun," jelas dr. Reza.
Yang tidak kalah penting, Anda tetap perlu memperhatikan kandungan produk perawatan kulit anak, bahkan setelah ia sudah berusia di atas 12 tahun. Khususnya pada anak-anak yang memiliki riwayat dermatitis atopik, atau yang biasa dikenal sebagai eksim atopik. Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit yang ditandai dengan muncul ruam kemerahan, gatal, kering, dan pecah-pecah pada kulit.
ADVERTISEMENT
Bila anak Anda mengalami kondisi tersebut, sebaiknya tetap pilih produk yang hipoalergenik, atau yang terbuat dari bahan-bahan dengan kandungan alergen atau penyebab alergi yang rendah.
"Pada kondisi itu, kita harus menggunakan yang hipoalergenik, free dari alkohol, paraben, SLS, pewangi, dan pewarna. Tapi kalau anak kita enggak termasuk yang alergi atau dermatitis atopik, maka boleh gunakan produk biasa, pada anak juga yang khusus untuk anak," tutup dia.