Anak Praremaja Perlu Pakai Skincare Enggak Sih? Ini Jawabannya!

25 Januari 2024 10:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak Praremaja Perlu Pakai Skincare Enggak Sih? Ini Jawabannya! Foto: Andrey Sayfutdinov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Anak Praremaja Perlu Pakai Skincare Enggak Sih? Ini Jawabannya! Foto: Andrey Sayfutdinov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak-anak khususnya yang sedang masa puber atau praremaja akan mengalami berbagai perubahan pada tubuhnya. Perubahan ini juga termasuk pada kulit, wajah, dan rambut.
ADVERTISEMENT
Makanya, tidak jarang anak praremaja akan mengeluhkan munculnya masalah kulit, seperti jerawat hingga minyak berlebih. Kondisi ini bisa membuat anak tidak nyaman dan mengurangi kepercayaan dirinya.
Untuk mengatasi masalah kulit yang dialami, Anda mungkin akan berpikiran untuk mulai memberikannya produk perawatan wajah. Mulai dari sabun, pembersih muka, sunscreen, pelembap, dan lainnya.
Lantas, di usia berapa sebenarnya ada sudah bisa dikenalkan pada skincare? Dan bolehkah anak usia praremaja memakai produk perawatan wajah tersebut?

Umur yang Tepat Anak Diperkenalkan Skincare

Nah Moms, banyak ahli seperti dokter kulit dan ahli kecantikan sepakat bahwa semakin muda seseorang memulai pakai skincare, maka akan semakin besar juga peluangnya untuk mendukung kulit sehat seumur hidup.
Mengutip dari laman Skin Station UK, beberapa ahli menyebut anak perempuan sudah mulai bisa diperkenalkan rutinitas dasar sejak usia 12 tahun. Atau 1-2 tahun lebih tua juga bisa lho, Moms!
Ilustrasi skincare ekonomis. Foto: Shutter Stock
Namun, pemberian skincare pun tidak boleh sembarangan. Menurut dokter kulit yang berbasis di New York, Dr. Jessica Weiser, rutinitas skincare bagi anak usia masa pubertas sebenarnya sederhana saja.
ADVERTISEMENT
"Rutinitas [skincare] yang baik untuk remaja yang belum melewati masa pubertas biasanya mencakup pembersih muka yang lembut, pelembab ringan, dan sunscreen," kata Weiser dilansir CNN.
"Pembersih, pelembap bebas minyak, lip balm, dan sunscreen dengan SPF. Hanya itu yang mereka butuhkan," imbuh Dokter kulit bersertifikat Dr. Marnie Nussbaum dikutip dari TODAY.
Dokter kulit juga menambahkan pembersih dan produk topikal lain jika anak sudah berusia 12 tahun atau memiliki kulit yang rentan berjerawat.
Umumnya, produk yang digunakan akan berfokus untuk menghilangkan keringat dan minyak yang menumpuk di siang hari, membersihkan muka dengan pembersih di malam hari, dan pelembab untuk menutrisi kulit.
Dokter juga memperingatkan bahwa produk skincare anak-anak juga tidak boleh mengandung asam eksfoliasi, vitamin C, dan retinol. Sebab, kedua kandungan tersebut bisa sangat mengiritasi kulit anak. Kemudian sebaiknya menggunakan produk yang berlabel hipoalergenik dan nonkomedogenik.
ADVERTISEMENT
"Skin barrier saat usia 9 tahun bukanlah skin barrier yang terbentuk sempurna. Kolagen dan elastin kuat di kulit anak-anak, sehingga mereka tidak membutuhkan hal-hal itu," jelas Weiser.
Tips dari Dr. Weiser yang paling mudah untuk mencari tahu apakah produk skincare yang digunakan terlalu berat atau tidak adalah: carilah kata-kata seperti antipenuaan, pengencangan, pengurangan kerut, pencerah, dan pengencangan. Umumnya, klaim tersebut menandakan adanya bahan-bahan aktif yang tidak ditujukan untuk anak-anak.