Anak Sakit Demam Berdarah, Apa Obatnya?

4 Januari 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 21 Januari 2022 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak yang sedang sakit demam berdarah. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak yang sedang sakit demam berdarah. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Demam berdarah dengue atau DBD menjadi salah satu ancaman besar bagi kesehatan anak. Sebab, di musim hujan seperti ini, banyak nyamuk aedes aegypti pembawa virus dengue berkembang biak di genangan air.
ADVERTISEMENT
Ya Moms, demam berdarah termasuk penyakit berbahaya yang perlu diwaspadai orang tua. Dalam kasus yang parah, demam berdarah bisa mengancam jiwa anak hingga berisiko menyebabkan meninggal dunia.
Anak dengan DBD akan menunjukkan gejala seperti demam tinggi yang terjadi secara terus-menerus dalam beberapa hari. Si kecil juga mungkin mengalami sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri di sekitar mata, hingga munculnya bintik-bintik merah di bagian tubuhnya.
Lantas, obat apa yang perlu dikonsumsi anak bila terkena DBD? Simak penjelasan dari dokter berikut ini.

Kata Dokter soal Obat Demam Berdarah untuk Anak

Ilustrasi anak demam. Foto: Shutter Stock
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang dibawa nyamuk aedes aegypti. Sampai saat ini, belum ditemukan anti virus yang pasti untuk bisa mengobati infeksi tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi, SpA., IBCLC saat dihubungi kumparanMOM beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
“Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue, yang sampai saat ini belum ditemukan anti-virus spesifik untuk mengobatinya. Oleh karena itu, perawatan yang paling penting adalah dengan mempertahankan asupan cairan, pemberian obat penurun panas (parasetamol) dan istirahat yang cukup,” jelas dr. Wiyarni pada kumparanMOM Selasa (27/12).
Ya Moms, memastikan si kecil mendapatkan asupan cairan yang cukup dan juga konsumsi parasetamol sesuai dosis anjuran dokter disebut sebagai perawatan yang dapat dilakukan pada anak dengan demam berdarah. Selain itu, jangan lupa untuk memberikan waktu anak untuk beristirahat lebih banyak agar tubuhnya lebih cepat pulih. Bila anak masih cukup aktif dan bertenaga untuk bermain, sebaiknya beri tahu si kecil untuk mengurangi aktivitasnya.
dr. Wiyarni juga menambahkan bahwa orang tua perlu paham jika antibiotik tidak diperlukan untuk mengatasi penyakit demam berdarah pada anak. Mengutip jurnal di Paediatrica Indonesiana, demam berdarah merupakan kasus infeksi virus dengue yang bisa diobati dengan manajemen status hemodinamik yang tepat dengan cairan IV, bukan dengan antibiotik.
ADVERTISEMENT