Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski batuk merupakan reaksi tubuh atas benda asing, batuk yang terjadi terus menerus dapat mengganggu aktivitas hingga jam tidur. Tentu saja, hal itu tidak baik jika terjadi terus menerus.
Dikutip dari Baby Center, anak-anak biasanya batuk karena pilek, alergi, atau asma. Untuk membantu meredakan batuknya, pastikan si kecil minum banyak cairan. Selain itu, orang tua juga bisa menggunakan pelembab udara atau humidifier di kamarnya.
Ingat, sebaiknya tidak sembarangan memberikan obat batuk untuk anak, Moms. Terutama bila mereka masih berusia di bawah 6 tahun. Penting juga untuk memastikan bahwa obat tersebut sesuai dengan anjuran dokter. Jika batuk tidak kunjung sembuh, sangat parah, atau anak memiliki gejala lain – seperti demam atau kesulitan bernapas – segera temui dokter.
ADVERTISEMENT
Moms, jika anak batuk, wajar jika batuknya semakin parah pada malam hari. Lantas, apa sih penyebab anak batuk pada malam hari?
1. Flu
Jika anak Anda pilek, batuknya bisa basah atau kering. Kemudian disertai gejala lain seperti hidung tersumbat, pilek, atau sakit tenggorokan.
Post-nasal drip (tumpukan lendir di bagian belakang tenggorokan, yang dapat menyebabkan tersumbat, sakit tenggorokan), merupakan alasan umum anak Anda mungkin batuk. Batuk si Kecil akan basah dan berdahak, yang merupakan cara tubuh untuk mengeluarkan lendir dan dahak. Gejala post-nasal drip lainnya termasuk mata, hidung, dan tenggorokan yang gatal, mata berair, dan hidung meler.
2. Alergi
Anak-anak dapat mulai rentan terhadap alergi musiman sekitar usia 3 atau 4 tahun. Gejala alergi lainnya termasuk pilek, bersin, dan mata atau hidung gatal.
Asma juga merupakan penyebab umum batuk malam hari. Jika anak Anda menderita asma, batuknya biasanya akan kering dan cenderung bertambah parah setelah melakukan aktivitas fisik. Batuk asma juga bisa dipicu oleh alergi dan penyakit.
ADVERTISEMENT
3. Batuk Rejan
Moms, bila si kecil mengalami batuk rejan (juga dikenal sebagai pertusis), mereka mungkin mengeluarkan suara rejan "mirip burung" saat mencoba bernapas di sela batuk. Sementara tanda-tanda awal batuk rejan mirip dengan pilek (bersin dan pilek), tanda-tanda selanjutnya termasuk batuk atau muntah lendir. Batuk rejan akan berlangsung selama 20 hingga 30 detik.
4. Infeksi Sinus
Jika anak Anda menderita flu yang tidak kunjung sembuh atau alergi yang terus-menerus, itu bisa berkembang menjadi infeksi sinus. Infeksi sinus bisa membuat anak-anak mengalami batuk parah di malam hari. Infeksi yang satu ini bisa dilihat dengan tanda-tanda hidung tersumbat selama lebih dari 10 hari, demam ringan, dan nyeri di rahang atau di belakang dahi hingga hidung.
Yang Bisa Orang Tua Lakukan Bila Anak Batuk Pada Malam Hari
- Orang tua bisa memposisikan kepala anak lebih tinggi dari bagian badan lainnya. Hal ini dilakukan untuk membantu melegakan hidung tersumbat.
ADVERTISEMENT
- Beri anak Anda cairan ekstra agar tetap terhidrasi. Jika tenggorokan anak sakit karena batuk, minuman hangat bisa membantu. Hindari minuman berkarbonasi atau minuman jeruk seperti jus jeruk. Hal itu dapat memperparah sakit tenggorokan.
- Nyalakan pelembab udara di kamar tidur anak Anda untuk membantu mengurangi hidung tersumbat dan mempermudah pernapasan.
- Cobalah penyedotan hidung dengan alat suntik bohlam (bulb syringe) atau produk serupa, seperti aspirator hidung bayi. Alat-alat tersebut untuk membantu membersihkan saluran hidung dan saluran udara.
- Untuk batuk yang terdengar "menggonggong", uap dari pancuran dapat membantu mengendurkan pita suara dan meredakannya. Nyalakan air panas di kamar mandi dan tutup pintunya, biarkan ruangan beruap. Duduklah di kamar mandi bersama anak Anda selama 20 menit.
ADVERTISEMENT
- Beri mereka obat pereda batuk yang dianjurkan oleh dokter anak Anda.
Kapan harus menghubungi dokter?
Batuk terus-menerus bisa menjadi tanda kondisi kesehatan yang lebih serius seperti asma atau infeksi sinus kronis. Hubungi dokter anak Anda jika anak Anda batuk lebih dari tiga minggu. Jika anak Anda mengeluh kesulitan bernapas atau menunjukkan tanda-tanda gangguan pernapasan seperti bernapas keras atau cepat hingga lubang hidung melebar, segera cari perawatan medis.