Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Anak Sering GTM hingga Didiagnosis Hipersensitif Taktil, Gimana Cara Cegahnya?
6 Desember 2023 13:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Anak balita itu didiagnosis hipersensitif taktil dan oromotor yang menyebabkan gangguan makan. Sang ibu mengungkap buah hatinya sering enggan makan dan melakukan Gerakan Tutup Mulut alias GTM.
"Awalnya anak tersebut sering GTM, punya jam makan yang berantakan, hingga malas mengunyah. Area sebelah kiri mulut dan langit-langitnya ternyata sensitif jika terkena makanan dan mengakibatkannya sering melepeh. Oleh dokter disarankan untuk melakukan terapi wicara," tulis akun TikTok @rikamatnie29.
Menanggapi kasus tersebut, Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Abdussalam, Sp.A mengungkapkan, orang tua wajib waspada apabila anak GTM dalam waktu yang lama.
Apalagi, GTM atau gangguan makan pada anak-anak bisa terjadi karena berbagai hal. Salah satunya sensory proceeding disorder (SPD).
"SPD adalah kondisi di mana otak sulit menerima dan merespons informasi yang masuk melalui indra. Sehingga otak akan merespons dengan respons yang tidak tepat, malah cenderung ekstrem dan tidak wajar," ujar Dokter Reza kepada kumparanMOM.
ADVERTISEMENT
Anak-anak dengan SPD kadang-kadang bereaksi atau bertindak berlebihan sebagai respons atas sentuhan, suara atau tekstur makanan. SPD sering menyebabkan gangguan saat makan, seperti makan diemut, tantrum saat makan, hingga menolak makan.
"Kuncinya adalah deteksi dini. Orang tua harus lebih jeli dalam mengenali gangguan sensorik pada anak, agar bisa mencarikan bantuan sedini mungkin dan meminimalisir gangguan yang dihadapi," kata Dokter Reza.
Dokter Reza menyebut, gangguan sensorik pada anak bisa dikurangi bahkan diatasi dengan terapi yang tepat.
Oleh karena itu, orang tua disarankan segera konsultasi ke dokter spesialis anak atau dokter spesialis anak sub spesialis neurologi apabila anak-anaknya mengalami gejala seperti anak dalam cerita akun TikTok @rikamatnie29.